Oleh
Aprimuharam M. Sinen
Malam ini hujan petir datang tiba-tiba
Aku yang ingin bertemu muka atau sekedar bertegur sapa
Terpaksa harus berdialog sepi dengan bilik sederhana
Bukan tanpa alasan, Terlalu dingin untuk duduk bincang dengan yang lainnya
Sambil melihat layar hendphone yang sedari tadi menyala
Senyumku merekah melihat unggahan fotomu yang nampak bahagia
Meski tak bisa menyapa, paling tidak aku tahu
Hari ini kamu sedang baik-baik saja,
Hmm ya Kamu
Seseorang yang sering ku lihat ketika sedang duduk teman-temanmu entah bercengkrama ataupun berfoto ria
Seseorang yang begitu mempesona saat sedang tersenyum disertai sedikit tawa
Bahkan saat diampun kau mampu membuatku tak ingin memalingkan wajah
Maaf sampai detik ini aku belum berani menyapa mu secara langsung
Namun Tenang saja kupastikan namamu akan selalu hadir di setiap ujung doaku.
Saat sedang serius memandang fotomu yang masih sama Seorang teman datang tanpa salam sambil berkata ‘‘hati hati nanti sakit mata’’ “Untuknya aku tak apa” Jawabku pelan tak terdengar tertutup derasnya suara hujan.
Untuk orang yang ku rindukan meski tak pernah ku ajak bicara
Sudah lama ya kita tak bersua.
Sedang apa? Kemana saja seharian ?
Ada begitu banyak Tanya
Tapi rasanya jari-jari ini berat meski hanya sekedar untuk menekan satu huruf saja
Lalu
Bolehkah aku yang bukan sesiapa merindukanmu yang begitu istimewa.?
Entahlah