Membaca Realitas
728×90 Ads

Kamu

Oleh

Aprimuharam M. Sinen

 

Malam ini hujan petir datang tiba-tiba

Aku yang ingin bertemu muka atau sekedar bertegur sapa

Terpaksa harus berdialog sepi dengan bilik sederhana

Bukan tanpa alasan, Terlalu dingin untuk duduk bincang dengan yang lainnya

Sambil melihat layar hendphone  yang sedari tadi menyala

Senyumku merekah melihat unggahan fotomu yang nampak bahagia

Meski tak bisa menyapa, paling tidak aku tahu

Hari ini kamu sedang baik-baik saja,

Hmm ya Kamu

Seseorang yang sering ku lihat ketika sedang duduk teman-temanmu entah bercengkrama ataupun berfoto ria

Seseorang yang begitu mempesona saat sedang tersenyum disertai sedikit tawa

Bahkan saat diampun kau mampu membuatku tak ingin memalingkan wajah

Maaf sampai detik ini aku belum berani menyapa mu secara langsung

Namun Tenang saja kupastikan namamu akan selalu hadir di setiap ujung doaku.

Saat sedang serius memandang fotomu yang masih sama Seorang teman datang tanpa salam sambil berkata ‘‘hati hati nanti sakit mata’’ “Untuknya aku tak apa” Jawabku pelan tak terdengar tertutup derasnya suara hujan.

Untuk orang yang ku rindukan meski tak pernah ku ajak bicara

Sudah lama ya kita tak bersua.

Sedang apa? Kemana saja seharian ?

Ada begitu banyak Tanya

Tapi rasanya jari-jari ini berat meski hanya sekedar untuk menekan satu huruf saja

Lalu

Bolehkah aku yang bukan sesiapa merindukanmu yang begitu istimewa.?

Entahlah

728×90 Ads