Kemlu RI Berhasil Evakuasi Puluhan WNI Dari Ukraina
JAKARTA (kalesang) – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI telah berhasil mengevakuasi puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) di tengah serangan Rusia ke Ukraina yang belum berhenti hingga siang ini.
Terbaru, Senin (28/2/2022) Kemenlu menyatakan kembali mengevakuasi enam Warga Negara Indonesia (WNI) di Lviv, Ukraina ke Polandia.
“Hari ini (28/2) 6 WNI dan 1 WNA (pasangan WNI) berhasil dievakuasi dari Lviv menuju Rzeszow Polandia. Mereka dalam keadaan sehat.” Dikutip dari akun Twitter resmi Kemlu @Kemlu_RI.
Sebelumnya, Kemlu juga telah mengevakuasi 25 orang WNI dari di Odessa, Ukraina ke Bucharest, Rumania. Kemenlu juga memastikan pemerintah bakal terus mengupayakan evakuasi seluruh WNI dari berbagai kota di Ukraina.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha memastikan pemerintah tengah menyiapkan rencana evakuasi untuk para WNI yang kini berada di Ukraina. Data terakhir yang dicatat Kemlu ada total 153 WNI di Ukraina.
Ia mengatakan pemerintah telah menyiapkan tim evakuasi yang terdiri dari unsur Kemlu dan TNI, serta pesawat untuk evakuasi.
“Upaya yang bisa kita lakukan adalah membawa WNI kita ketika situasi di lapangan memungkinkan, menuju ke Polandia atau Rumania atau beberapa negara sekitar, yang kita utamakan yang terdekat, setelah itu dapat kita lakukan penjemputan di sana.” Ujarnya, dikutip dari cnnindonesia.com Sabtu (26/2/2022).
Situasi konflik antara Rusia dan Ukraina makin memanas di kota-kota di Ukraina beberapa hari ini. Serangan itu bermula ketika Presiden Rusia, Vladimir Putin memerintahkan operasi militer di wilayah Donbas yang terletak di timur Ukraina pada Kamis (24/2/2022) sekitar pukul 06:00 waktu setempat.
Tak lama usai pernyataan Putin, sejumlah bunyi ledakan mulai terdengar di beberapa penjuru kota Ukraina. Di antaranya Ibu Kota Ukraina, Kiev, dan Kota Kharkiv. Rangkaian ledakan juga terdengar di Belgorod, Rusia yang berbatasan dengan Ukraina.
Empat hari berselang, situasi perang masih belum mereda. Sejumlah fasilitas militer berhasil dikuasai oleh Rusia. Salah satunya ialah reaktor nuklir Chernobyl di Ukraina Utara yang merupakan salah satu lokasi bencana nuklir terparah di dunia.
Pada Senin pagi waktu setempat perwakilan Ukraina dan Rusia dijadwalkan bertemu untuk membahas resolusi. Namun suara ledakan masih terdengar hingga pagi ini di Kiev dan Kharkiv.(red)