Membaca Realitas
728×90 Ads

Sering Mati, Pelayanan PDAM Kota Ternate Dikeluhkan Warga

TERNATE (kalesang) – Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Ternate, Maluku Utara dikeluhkan masyarakat di beberapa kelurahan di Kecamatan Ternate Tengah, Kecamatan Ternate Selatan dan Kecamatan Ternate Utara.

Ramlia salah satu ibu rumah tangga, di Kelurahan Marikrubu, Rt 002/ Rw 003 Kecamatan Ternate Tengah Kota Ternate mengeluhkan air di dirumahnya sudah tidak mengalir sehingga mempersulit aktifitas rumah tangganya.

“Sudah dua hari air tidak jalan, sehingga kita kesulitan untuk mandi, mencuci dan memasak.” Kata Ramlia kepada kalseng.id, Jumat (5/3/2022).

Ramlia menambahkan, Sering matinya air membuat masyarakat dikelurahan Marikrubu harus membuat penampung air untuk menampung air hujan dan air yang dibeli.

“Masyarakat terpaksa harus membuat penampungan air, untuk menampung air hujan serta air yang dibeli ketika PDAM tidak mengalirkan air.” Ungkap Ramlia.

Meski aliran air PAM dilingkungannya sering bermasalah, ia dan warga lainnya tidak mendapatkan alasan dari pihak PDAM Padahal, sebagai pelanggan PDAM, ia mengaku selalu tepat waktu membayar tagihan rekening air setiap bulannya.

Selain di Kelurahan Malikurubu, hal yang sama juga dirasakan oleh warga Kelurahan Jati Kecamatan Ternate Selatan Rt 012/Rw 06.

“Di Kelurahan Jati, Air hanya mengalir seminggu dua kali, kalaupun mengalir hanya sejam, setelah itu dua hari kedepannya lagi baru bisa mengalir.” Ujar Suhardi Pua.

Suhardi juga menambahkan, Hampir semua masyarakat yang berada di ketinggian mengalami hal yang sama, sehingga dua kali dalam seminggu dirinya selalu membeli air profil dengan harga Rp70.000.

“Kita tidak mempermasalahkan membayar air setiap bulan, tetapi meminta setiap hari air harus mengir.” Pinta Suhardi.

Semntara itu, Berbeda dengan Yusri Boko salah satu pemilik kamar kos di Kelurahan Tubo Kecamatan Ternate Utara mengungkapkan bahwa air di kelurahannya berjalan dengan lancar baik itu siang dan malam.

“Kecuali dua tiga tahun kemarin itu memang parah, sehari cuman satu kalai mengalir, itu pun waktu subuh.” Tutupnya (tr-06)

 

Reporter : Harisaman Salim | Editor: Ibrahim
728×90 Ads