Membaca Realitas
728×90 Ads

Pandemi Belum Usai, Menkominfo Minta Masyarakat Tidak Memilih Merek Vaksin

TERNATE (kalesang) – Masyarakat Indonesia diimbau agar tidak memilih-milih merek vaksin untuk vaksinasi lanjutan atau booster. Ini dikarenakan semua merek yang digunakan terbukti aman dan efektif.

Percepatan vaksinasi primer dan booster merupakan salah satu upaya pemerintah mencegah dan melindungi masyarakat dari virus, mengingat pandemi Covid-19 belum usai.

“Tidak perlu pilih-pilih vaksin. Bagi yang sudah memenuhi syarat, segera dapatkan vaksinasi booster sesuai arahan yang ada.” Ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, Johnny G. Plate, seperti dikutip dari laman resmi Menkominfo, Minggu (13/3/2022).

Menurutnya, vaksinasi akan melindungi diri dari gelaja sakit yang lebih berat serta menekan angka kematian jika terpapar Covid-19.

Katanya, pemerintah memprioritaskan kelompok rentan seperti orang lanjut usia (lansia) dan yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan untuk segera melengkapi vaksinasi dan mendapatkan booster.

“Bagi kelompok usia lainnya, juga jangan lengah. Dengan melindungi diri melalui vaksinasi, kita juga turut menjaga orang-orang terdekat, termasuk mereka yang memiliki risiko lebih tinggi.” Tambahnya.

Ia menjelaskan, data Kementerian Kesehatan per 12 Maret 2022 menunjukkan total sasaran vaksinasi mendapatkan dosis lengkap secara nasional sudah mencapai 72,50 persen. Namun demikian, baru sekitar tujuh persen dari 208.265.720 orang total sasaran vaksinasi yang sudah melakukan booster

“Pandemi belum usai dan risiko terpapar virus masih tinggi, vaksinasi sangat diperlukan untuk menambah proteksi.” Tandasnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk Pemerintah, Reisa Broto Asmoro, menjelaskan arti penting melakukan vaksinasi booster setelah melengkapi vaksin dosis primer.

“Mengapa perlu booster? Karena imunitas atau daya tahan tubuh yakni antibodi yang terbentuk oleh vaksin primer akan menurun sehingga tidak lagi dapat memberikan proteksi yang optimal.” Jelas Reisa.

Oleh karena itu, lanjut Reisa dibutuhkan suntikan booster atau suntikan ketiga agar jumlah antibodi tersebut dapat naik lagi dan memberikan perlindungan yang optimal kembali.(tr-01)

 

 

Reporter: Rahmat Akrim | Editor : Wawan Kurniawan
728×90 Ads