Membaca Realitas

Ongkir Mahal, Coklat Sulamina Batal Diekspor

TERNATE (kalesang) – Coklat Sulamina salah satu produk khas Kepulauan Sula, Maluku Utara gagal diekspor ke Inggris.

Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai Ahli Pertama, Kantor Bea dan Cukai Kota Ternate, Maluku Utara, Trisman Awaludin mengatakan, sudah ada court order atau permintaan dari pihak Inggris kepada pihak Sulamina, namun mengalami kendala pada ongkos kirim (ongkir) yang terlalu mahal.

“Ongkirnya terlalu mahal, dan hanya bisa diakses dengan pesawat Garuda  Indonesia.” Katanya, Rabu (16/3/2022).

Tambahnya, jumlah produksinya juga masih sedikit, jika diteruskan akan mengalami kerugian, dalam hal ini jika mengekspor produk dengan jumlah yang masih sedikit, maka biaya pengirimannya tidak bisa menutupi biaya produksinya.

“Dengan adanya kendala ini Sulamina tak lagi meneruskan untuk ekspor ke Inggris.” Tuturnya.

Trisman menuturkan, setelah berkomunikasi dengan pihak Sulamina, saat ini mereka berupaya untuk menambah jumlah produksi dengan mengimport fasilitas yang akan dipakai seperti mesin pengolah cokelat agar lebih maksimal lagi.

Lanjutnya, Bea Cukai sebenarnya mempunyai fasilitas dengan nama Kemudahan Import Tujuan Ekspor (KITE) secara gratis. Sulamina sendiri bisa mendapatkan fasilitas itu, cuman mereka tidak memenuhi satu persyaratan.

“Syarat yang tidak dipenuhi yaitu sudah pernah merealisasikan ekspor dan itu angkanya 25 persen dari jumlah total produksi setahun.” Jelasnya.

Namun tambahnya, Sulamina sendiri tetap optimis akan melakukan ekspor ditahun ini agar dapat memperoleh fasilitas KITE.

“Kalau mereka mendapatkan fasilitas itu, yah setidaknya biaya yang disipakan untuk membayar biaya masuk import bisa dialihkan untuk penambahan produksi.” Tambahnya.

“Kami sudah memberikan daftar bayar dari negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Korea, dan Singapore. Dan mereka dengan senang hati menerimanya.” Tutupnya.

Sementara itu, hingga kini pihak Sulamina yang coba dihubungi Kalesang.id belum bersedia memberikan konfirmasi.(tr-02)

 

 

Reporter: Siti Mutmainah l Editor: Wawan Kirniawan
728×90 Ads
%d