Membaca Realitas

Tahukan Anda di Ternate ada Benteng Fuerza Nueva, Bagaimana Kondisinya?

TERNATE (kalesang) – Program Studi Ilmu Sejarah Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, mendesak Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Malut dan Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate untuk memperhatikan Benteng Fuerza Nueva.

Pasalnya, benteng yang terletak di Kelurahan Kastela, Kecamatan Pulau Ternate itu tampak tidak terurus dan dipenuhi semak belukar serta menyisakan bebatuan yang tersusun rapi sebagai pertanda ada bangunan benteng.

Dosen Ilmu Sejarah Unkhair, Nurachman Iriyanto mengatakan bahwa benteng Fuerza Nueva merupakan salah satu cagar budaya peninggalan Spanyol yang belum banyak diketahui orang.

“Benteng ini dikenal dengan nama Fuerza Nueva yang artinya kekuatan baru.” Ungkap Nurachman, disela-sela kegiatan pembersihan Benteng Fuerza Nueva, Minggu (20/3/2022).

Lokasi sekitar benteng Fuerza Nueva yang dipenuhi pepohonan

Alumni Doktor Arkeologi Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menjelaskan bahwa benteng tersebut adalah kekuatan baru bagi Spanyol yang menyerbu dan menguasai Ternate pada tahun 1606 dan berakhir pada 1663, ketika Spanyol memilih meninggalkan Ternate dan pindah ke Manila, Filipina.

“Benteng ini merupakan tempat yang tepat untuk mengawasi mobilitas orang-orang Ternate di abad tujuh belas.” Ugkapnya.

Tambahnya, dari benteng ini pula dapat terlihat dengan jelas permukiman Foramadiahi yang terletak di seberang lembah sungai sebagai permukiman lama Ternate.

Di tempat yang sama, ketua Program Studi Ilmu Sejarah Unkhair, Jainul Yusup, berharap ada kepedulian dari pemerintah Kota Ternate, agar membuat jalan masuk untuk membuka keterisolasian menuju benteng tersebut.

“Dengan membuat jalan masuk, juga pemugaran, akan menjadi wisata histori, karena Kota Ternate sebagai kota sejarah, pasti banyak kunjungan, baik turis lokal maupun mancanegara.” Tambah Jainul.

Harapan yang sama juga disampaikan kordinator pelaksana kegiatan pembersihan benteng, Solehudin Usman bahwa dirinya menyesalkan ketidakpedulian BPCB dalam merawat benteng tersebut.

“BPCB harus lebih mengoptimalkan fungsinya untuk merawat tinggalan cagar budaya yang terbengkalai.” Cetus Alumni Ilmu Sejarah itu.

Sekedar diketahui, kegiatan pembersihan benteng Fuerza Nueva dilaksanakan oleh Mahasiswa dan dosen Ilmu Sejarah Unkhair yakni, Jainul Yusup, S.S., M.Hum, Dr. Nurachman Iriyanto, S.S., M.A, Lucia Arter Lintang Gritantin, S.Hum., M.A, Pheres Sunu Wijayengrono, S.S., M.A, serta Junaib Umar, S.S., M.Si.(tr-01)

 

 

Reporter: Rahmat Akrim l Editor: Wawan Kurniawan
728×90 Ads
%d