SANANA (kalesang) – Ketua Umum Ana Sua Jakarta Raya, Risman Panigfat menduga ada oknum mafia yang sengaja menimbun bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Provinsi Maluku Utara.
Hal ini disampaikan oleh Risman lantaran sudah berulang-ulang kali sering terjadi masalah antrean di SPBU Mangon, Kecamatan Sanana. Bahkan, masalah ini beberapa kali DPRD Kepsul turun langsung ke SPBU Sanana. Tetapi hasilnya masih tetap sama.
Fungsionaris Pengurus Besar (PB) HMI itu menilai, pembentukan Satgas pengawasan BBM di Sulahanya di atas kertas. Padahal diketahui surat pembentukan Satgas terkait problem BBM itu telah dilayangkan undangan rapat pada Senin 1 Agustus 2022 dengan nomor: 005/Setda-KS/VIII/2022.
“Kan sangat disayangkan antrean kendaraan dapat mengganggu arus lalulintas di sekitar Desa Mangon. Harusnya tim Satgas yang sudah dibentuk lebih jeli dalam mengatasi antrean BBM.” Kata Risman kepada kalesang.id, Kamis (25/8/2022).

Jadi, alumni Fakultas Hukum Unkhair Ternate itu menduga ada oknum mafia yang sengaja menimbun BBM jenis pertalite. Makanya setiap hari kendaraan terus saja antre di depan SPBU Sanana.
“Apabila Kepala Pertamina Sula tidak bisa mengambil langkah dalam mengevaluasi pihak SBPU, maka segera mengundurkan diri.” Tegasnya.
Sementara Kepala PT. Pertamina Waikalopa Sanana, Kepulauan Sula, Rahmat Hadi S mengatakan, stok BBM jenis pertalite dalam satu hari yang masuk di SPBU Sanana sesuai SOP sebanyak 10 ton.
Jumlah itu, menurut Rahmat, sudah sangat cukup untuk kebutuhan kendaraan yang sering isi BBM di SPBU Sanana. Saat ini, ada penambahan menjadi 15 ton per hari.
“Untuk jatah di SPBU itu awalnya 10 ton per hari. Tapi sekarang dari SPBU minta ditambahkan menjadi satu hari menjadi 15 ton. Saya kira 10 ton sudah cukup untuk wilayah Kota Sanana.” Katanya.(tr-02)
Reporter: Karman Samuda
Redaktur: Junaidi Drakel