TERNATE (kalesang)– Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) Wilayah XI Maluku – Maluku Utara Papua – Papua Barat menilai kunjungan Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin tidak memiliki dampak positif bagi Maluku Utara.
Kunjungan Ma’ruf Amin di Maluku Utara khususnya Kota Ternate dan Kota Tidore Kepulauan, Rabu (10/5/2023) hari ini dikabarkan didampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Biro Kajian dan Stategi ISMEI Wilayah XI Galang Agustira K. Halang menuturkan kegiatan yang dihadiri oleh ketiga pejabat negara itu tidak memiliki output bagi Provinsi Maluku Utara.
“Kehadiran dengan sejumlah agenda di Kota Tidore dan Kota Ternate itu tidak memiliki output yang jelas.” Katanya, Rabu (10/5).
Ia mengatakan kunjungan ketiga pejabat RI untuk menghadiri sejumlah kegiatan salah satunya seminar rempah-rempah itu hanya merugikan Pemerintah Provinsi Maluku Utara. Sebab baginya, terdapat sejumlah masalah di Maluku Utara yang lebih penting untuk dijadikan topik pembicaraan dalam kunjungan ini agar tepat sasaran.
“Kehadiran mereka ibarat melempar garam di laut, apa benefit dari seminar rempah-rempah dan tokoh enrique di Tidore? harga pala dan cengkeh signifikan tapi petani masih miskin, apalagi seminar rempah di Ternate, hasil observasi saya kemarin bahwa alat petani cengkeh masih manual, dan berefek pada produksi.” Tuturnya.
Menurut Halang dengan adanya kunjungan itu, Pemerintah Provinsi dan ketiga pejabat pusat harus membahas problematika Maluku Utara yang belum selesai.
“Kenapa tidak membahas bagaimana problematika Maluku Utara yang tidak pernah selesai? seperti hutang Pemerintah Provinsi Rp600 milliar, jalan rusak dan masalah Pulau Widi.” Tandasnya.
Reporter: Sitti Muthmainnah
Redaktur: Wawan Kurniawan