Membaca Realitas
728×90 Ads

Peringati Lahirnya Pancasila, LMND Kolektif Kota Ternate Gelar Aksi Refleksi

Usung Tiga Poin Tuntutan

TERNATE (kalesang) – Peringati lahirnya pancasila, Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND) Kolektif Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut), menggelar aksi refleksi di sejumlah titik dengan mengangkat isu sentral menangkan pancasila.

Pantauan kalesang.id pembukaan aksi refleksi digelar LMND kolektif Kota Ternate itu, sejak pukul 10:00 WIT, di lokasi Dodoku Ali, Kelurahan Salero,Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate.

Setelah menyampaikan aspirasi di Dodoku Ali, massa aksi kembali bergegas di rute aksi selanjutnya yakni, depan kantor Radio Republik Indonesia (RRI) Cabang Ternate, Pasar Barito Gamalama, kantor walikota Ternate.

Didalam aksi refleksi itu massa aksi menyiapkan sejumlah selebaran propaganda untuk dibagikan ke masyarakat, selain propaganda massa aksi membawa spanduk yang bertulisan.” Menangkan Pancasila.”

Koordinator Lapangan (Korlap) aksi sekaligus Ketua LMND Kota Ternate, Everd Lotar menyampaikan, sebagai bangsa dengan cita-cita besar yakni menciptakan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur, tentu harus memiliki dasar bernegara.

“Karena diatas itulah kita meletakan segala usaha bangsa Indonesia untuk mencapai masyarakat Indonesia yang adil dan makmur, dari dasar negara itulah yang dikenal sebagai pancasila.” Ungkap Everd saat ditemui kalesang.id Kamis (1/6/2023) di depan kantor walikota.

Menurut Everd, diera reformasi lebih tepatnya dibawah kepemimpinan rezim Presiden Joko Widodo dan Maruf Amin, pancasila yang seharusnya sebagai penyangga arah bangsa tengah menghadapi banyak tantangan.

tidak hanya pasangan politik sektarian yang mengedepankan perbedaan suku, agama, dan ras. Tetapi juga persoalkan kemiskinan, ketimpangan ekonomi dan rekontruksi politik yang makin oligarki.

“Olehnya itu, kami dari LMND  mempertegas untuk menangkan pancasila, karena negara dalam proses perumusan dan pengambilan keputusan tidak lagi mengedepankan nilai dan prinsip yang terkandung di dalam pancasila.” Tegas Everd.

Ada tiga poin yang juga menjadi tuntutan massa aksi yakni, Cabut Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker), wujudkan pendidikan gratis Ilmiah dan demokratis, turunkan harga sembako. (tr-02)

Reporter: Dedi Sero-Sero
Redaktur: Wawan Kurniawan

728×90 Ads