Membaca Realitas
728×90 Ads

Antisipasi Kenaikan Harga, Warga Ternate Serbu Pasar Sebelum Ramadan

Kalesang – Menjelang bulan Ramadan 1446 Hijriah, warga Kota Ternate mulai memadati pasar tradisional untuk berbelanja kebutuhan pokok. Salah satu pasar yang ramai dikunjungi adalah Pasar Gamalama. Dalam seminggu terakhir, aktivitas jual beli di pasar ini meningkat pesat.

Selain membeli sembako, warga juga berburu bahan dapur seperti cabai, tomat, lemon, bawang merah, bawang putih, serta berbagai jenis sayur-mayur sebagai persiapan menyambut Ramadan.

Belanja Lebih Awal untuk Hindari Keramaian

Nurja Hanafi, salah seorang warga, mengaku sengaja berbelanja lebih awal agar terhindar dari keramaian di pasar menjelang Ramadan. Menurutnya, dua hari sebelum Ramadan, pasar akan jauh lebih padat, sehingga berbelanja lebih awal menjadi pilihan yang lebih nyaman.

“Kalau belnaja jauh hari jauh lebih baik, namun di H-1 seperti hari ini, pasar sangat padat dan berpotensi sejumlah harga kebutuhan pokok itu bisa naik, saya bebsrari lalu sudah belanja,” ungkapnya.

Nurja menambahkan, berdasarkan pengalamannya tahun lalu, harga kebutuhan pokok biasanya melonjak drastis menjelang Ramadan.

“Saat itu, cabai, bawang, dan beberapa kebutuhan lainnya naik harga dan stoknya juga menipis,” katanya.

Harga Sayur Mulai Naik

Sementara itu, Lesteng, seorang pedagang sayur, mengungkapkan bahwa harga sayur-mayur mulai mengalami kenaikan, meskipun stok masih tersedia.

“Biasanya menjelang bulan puasa, harga dari distributor naik, jadi kami sebagai pedagang juga menyesuaikan. Ini sudah menjadi tren tahunan,” tuturnya.

Beberapa harga sayuran yang mengalami kenaikan antara lain:

Wortel dari Rp25.000 menjadi Rp30.000 per kilogram.
Kol dari Rp10.000 menjadi Rp15.000 per kilogram.
Sawi masih bertahan di harga Rp20.000 per kilogram.

BI Imbau Warga Tidak Berbelanja Berlebihan

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Maluku Utara, Dwi Putra Indrawan, mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembelian secara berlebihan atau menimbun bahan pokok.

“Belanja yang berlebihan dapat mengurangi stok barang di pasaran dan memicu kenaikan harga,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya belanja bijak agar harga kebutuhan pokok tetap stabil. “Sering kali masyarakat membeli dalam jumlah besar, padahal kebutuhannya tidak terlalu banyak. Ini yang menyebabkan pasokan menjadi terbatas dan harga melonjak,” tambahnya.

Dengan kondisi pasar yang semakin ramai dan harga kebutuhan yang cenderung naik, warga diimbau untuk berbelanja secara cermat agar persiapan Ramadan tetap berjalan lancar.

 

300×600
728×90 Ads