Ternate, Kalesang — Suasana hangat terasa di Benteng Oranje , ikon sejarah Kota Ternate, ketika Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) , Andre Rosiade , memulai kunjungannya dengan napak tilas di benteng peninggalan kolonial tersebut. Kegiatan ini menjadi simbol kuatnya perpaduan budaya antara perantau Minang dan masyarakat Ternate yang hidup berdampingan penuh harmoni.
Didampingi Sekretaris Dinas Kebudayaan Kota Ternate, Rinto Taib , Andre meninjau langsung aktivitas IKM yang kini menjadikan Benteng Oranje sebagai pusat kegiatan sosial dan kebudayaan. Keduanya disambut oleh Ketua DPD IKM Kota Ternate, Erison , beserta jajaran pengurus dan anggota IKM.
“Benteng Oranje bukan hanya peninggalan sejarah, tapi juga rumah bagi program-program IKM,” ujarnya, Minggu (26/10/2025)
Lebih lanjut, Andre, mengapresiasi dukungan pemerintah yang memberi ruang bagi IKM berkontribusi di tengah masyarakat Ternate.
IKM Ternate selama ini aktif menggelar berbagai kegiatan, mulai dari pelatihan public speaking , pembinaan remaja , hingga sosialisasi ekonomi kreatif bekerja sama dengan BRI.
Dalam kunjungannya kali ini, Andre Rosiade meluncurkan gagasan besar yang disambut antusias oleh para anggota: menggelar acara “Merendang Massal” di Ternate tahun depan dengan target pencetakan Rekor MURI .
“Kita ingin rendang—warisan budaya Minang—menjadi simbol persaudaraan dan kebersamaan di Ternate. Kalau bisa, kita cetak rekor MURI di sini. Ini bukan sekadar tentang kuliner, tapi tentang semangat gotong royong dan kontribusi perantau Minang bagi daerah tempat mereka tinggal,” tegas Andre
Sementara itu, Rinto Taib menyampaikan apresiasi atas kiprah IKM yang dinilainya serta memberi warna bagi pembangunan di Ternate.
“Kami sangat mengapresiasi peran keluarga Minang. Kontribusinya terasa tidak hanya di bidang ekonomi, tapi juga sosial, budaya, dan keagamaan,” tandasnya.
Reporter : Nur Imaniar Naraya
 
						
 
			 
				
 
						