Membaca Realitas
728×90 Ads

KUR dan UMi Terus Tumbuh, Kemenkeu Dorong Pemerataan Akses Pembiayaan dan Sekolah Rakyat

Ternate, Kalesang – Kepala Kanwil DJPb Maluku Utara Sakop, dalam media briefing “Torang P APBN” menyampaikan, Kementerian Keuangan terus memperkuat akses pembiayaan inklusif bagi pelaku usaha kecil dan menengah di Maluku Utara. Hingga Oktober 2025, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp481,38 miliar kepada 8.405 debitur.

Kabupaten Halmahera Utara menjadi wilayah dengan penyaluran tertinggi, yaitu Rp104,56 miliar untuk 1.845 debitur.

Meski tumbuh, penyaluran KUR masih menghadapi kendala seperti ketimpangan akses antarwilayah dan rendahnya pemanfaatan aplikasi Sistem Informasi Kredit Program (SIKP).

Sementara itu, pembiayaan Ultra Mikro (UMi) juga meningkat, mencapai Rp2,19 miliar untuk 511 debitur, tumbuh 34 persen (yoy).

“Debitur tersebar di Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Halmahera Utara, dan Kota Ternate,” jelasnya.

Sakop menyebut, banyak calon debitur masih lebih tertarik pada KUR karena plafon dan bunga yang lebih ringan dibanding UMi.

“Diperlukan peningkatan sosialisasi dan sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga penyalur, termasuk mendorong koperasi menjadi lembaga penyalur UMi,” ujarnya.

Selain itu, Kemenkeu juga menyoroti perkembangan program Sekolah Rakyat di Maluku Utara, yang kini memiliki 3 sekolah dengan 150 siswa dan 42 tenaga pendidik. Tantangan utama meliputi pendanaan, infrastruktur, dan penerimaan masyarakat.

“Rekomendasi yang diberikan mencakup penguatan mekanisme rekrutmen guru, peningkatan sarana prasarana dasar seperti air bersih dan sanitasi, serta penyusunan skema pembiayaan berkelanjutan,” tandasnya.

Reporter : Niar Naraya

 

728×90 Ads