Pemkot dan Kesultanan Ternate Gelar Upacara Hajat ke-775 di Kadaton
TERNATE, Kalesang – Pemerintah Kota Ternate bersama Kesultanan Ternate menggelar upacara Hari Jadi Ternate (Hajat) ke-775 di halaman Kadaton Kesultanan Ternate, Senin (29/12/2025). Upacara berlangsung khidmat dan sarat nilai adat sebagai wujud penghormatan terhadap sejarah panjang dan budaya leluhur Ternate.
Peserta upacara mengenakan busana adat berupa takowa dan tuala lipa. Sementara itu, tamu undangan, organisasi perangkat daerah (OPD), serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) tampil dengan pakaian adat sedariya dan tuala talam. Suasana semakin semarak dengan penampilan tarian adat Soya-soya dan Cakalele, prosesi pembawa bunga rampai, serta penjemputan Kabasarang.
Hajat Ternate ke-775 tahun ini mengusung tema “Melestarikan Budaya Tanah Leluhur.” Sebelumnya, rangkaian ritual adat telah dilaksanakan, di antaranya Kololi Kie Mote Kaha (keliling Pulau Ternate melalui jalur darat), Kololi Kie Mote Ngolo (keliling Pulau Ternate melalui laut), Doa Kie (doa gunung), serta Fere Kie atau pendakian ke puncak Gunung Gamalama.
Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan Hari Jadi Ternate bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan momentum refleksi atas perjalanan panjang Ternate sebagai pusat peradaban, kebudayaan, dan sejarah yang membentuk identitas daerah.
Ia menegaskan, ke depan pelaksanaan upacara Hajat beserta seluruh rangkaian adatnya akan dilaksanakan secara permanen di lingkungan Kadaton Kesultanan Ternate. Menurutnya, peringatan ini tidak hanya menandai usia Kota Ternate yang telah melampaui tujuh abad, tetapi juga mengingatkan kembali peran penting Ternate dalam sejarah dunia.
“Ternate pernah menjadi episentrum dunia, terutama pada masa kejayaan rempah-rempah. Pala dan cengkeh menjadi primadona yang mendorong berbagai bangsa datang ke wilayah ini,” ujar Tauhid.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa peringatan Hari Jadi Ternate ke-775 merupakan ikhtiar bersama untuk meneguhkan kembali jati diri Ternate sebagai kota yang lahir, tumbuh, dan berkembang dari nilai-nilai adat serta budaya Kesultanan.
“Pelaksanaan Hajat di Kadaton Kesultanan Ternate memiliki makna yang mendalam, karena dari sinilah marwah, wibawa, dan kearifan leluhur bersumber serta diwariskan lintas generasi,” katanya.
Sinergi antara Pemerintah Kota Ternate dan Kesultanan Ternate dalam pelaksanaan Hajat ini menjadi wujud komitmen bersama untuk mengangkat harkat dan martabat daerah. Selain itu, kolaborasi tersebut menegaskan bahwa pembangunan daerah tidak boleh tercerabut dari akar budaya dan nilai-nilai leluhur.
Melalui momentum Hari Jadi Ternate ke-775, Pemerintah Kota Ternate mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga, mempertahankan, dan melestarikan budaya tanah leluhur sebagai fondasi penting bagi masa depan Ternate.
