Membaca Realitas
728×90 Ads

Lonjakan Wisatawan Asing, Museum Sejarah Ternate Jadi Magnet Baru di Kota Rempah

Kalesang – Daya tarik sejarah dan budaya Ternate kian memikat wisatawan mancanegara. Pada 11 Oktober 2025 , tercatat 92 wisatawan asing (wisman) berkunjung ke Museum Sejarah Ternate yang terletak di kawasan Benteng Oranje . Angka tersebut menjadi rekor baru sekaligus menandai meningkatnya perhatian dunia terhadap warisan sejarah dan budaya Pulau Rempah.

Kepala Museum Sejarah Ternate, Rinto Taib, saat ditemui baru-baru ini, menyebut kunjungan ini sebagai bukti nyata efektivitas upaya Pemerintah Kota Ternate melalui Dinas Kebudayaan dalam merawat dan mempromosikan destinasi bersejarah.

“Angka 92 wisman dalam sehari adalah pencapaian luar biasa. Mereka datang bukan sekadar melihat, tetapi juga ingin belajar tentang peran Ternate sebagai poros perdagangan rempah dunia,” ujar Rinto.

Museum Sejarah Ternate yang resmi dibuka pada tahun 2023 ini memiliki nilai sejarah tinggi. Bangunan tersebut dulunya merupakan gudang rempah-rempah milik Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) di dalam kompleks Benteng Oranje. Kini, bangunan itu telah bertransformasi menjadi museum interaktif yang memadukan narasi sejarah Kesultanan Ternate dan kejayaan perdagangan cengkih serta pala di masa lampau.

Rinto menjelaskan, melestarikan terus mengoleksi koleksi dan narasi museum agar semakin mudah dipahami pengunjung internasional. Beberapa koleksi unggulan antara lain foto Sultan Mudaffar Sjah (Sultan Ternate ke-48) , rempah-rempah asli Maluku Utara , burung bidadari Halmahera, serta peninggalan kolonial seperti makam Suzanna de Caft , istri Komandan VOC Anthony Van Voorst.

Sementara itu, Ihwan, Penelaah Teknis Kebijakan Dinas Kebudayaan Kota Ternate, ditemui Kamis (23/10/2025), mengatakan bahwa pemerintah terus memprioritaskan program pelestarian warisan budaya.
“Kami berupaya agar warisan budaya di Ternate, baik berupa struktur bangunan, benda, maupun warisan tak benda dapat diakui sebagai warisan budaya nasional,” jelas Ihwan.

Selain melakukan perawatan fisik Benteng Oranje , Dinas Kebudayaan juga menjalin kerja sama dengan agen perjalanan dan pemandu wisata lokal untuk meningkatkan kenyamanan dan kualitas layanan bagi wisatawan.

Salah satu pemandu wisata, Apri , mengaku antusias menyambut kedatangan kunjungan turis asing.

“Ada 92 orang dalam satu hari. Kami menjelaskan sejarahnya pelan-pelan, memastikan mereka memahami setiap cerita yang kami sampaikan,” kata Apri.

Sementara itu, salah satu wisatawan asal Belanda, Maarten , mengungkapkan kekagumannya setelah mengunjungi museum tersebut.

“Foto dan koleksi lainnya sangat bagus. Saya benar-benar menyukainya,” ujarnya dengan senyum puas.

Rinto bilang, dengan meningkatnya kunjungan wisatawan asing ini, Ternate semakin mantap menapaki visinya sebagai Kota Warisan Dunia.

“Pemerintah berkomitmen menjaga warisan sejarah agar tetap hidup, menjadi sumber kebanggaan masyarakat, sekaligus magnet wisata baru di kawasan Indonesia Timur,” pungkas Rinto.

Reporter : Nur Imaniar Naraya

728×90 Ads