Bertemu Sultan Tidore, Komisi II DPRD Malut Bahas Kemajuan Pariwisata
TIDORE (kalesang) – Upaya meningkatkan sektor pariwisata di Kota Tidore Kepulauan, Komisi II DPRD Provinsi Maluku Utara melakukan pertemuan dengan Sultan Tidore Husain Alting Sjah di Pandopo Kesultanan Tidore, Senin (7/3/2022).
Ketua Komisi II Bidang Ekonomi Investasi dan Keuangan Ishak Naser, usai melakukan pertemuan dengan Sultan mengatakan Kota Tidore Kepulauan sejatinya memiliki sektor pariwisata yang menjanjikan itulah kenapa Sail Tidore dihelat disini.
“Kita tinggal identifikasi hal-hal penting sebagai syarat utama dalam mengembangkan sektor pariwisata.” Ungkap Ishak Naser usai bertemu Sultan Tidore Senin 7 Maret.
Oleh karena itu, kata Ishak melihat salah satu daya tarik paling kuat adalah wisata budaya dalam hal ini terkait dengan kesultanan Tidore, seperti sejarah Tidore yang selama ini mungkin belum tampak ke permukaan.
“kita merasa perlu ada kunjungan ini supaya kita bisa menyerap berbagai masukan agar bisa memperoleh banyak hal”. Ujarnya.
Mantan Ketua DPW Nasdem Maluku Utara itu juga mengatakan, yang menjadi cacatan penting dari pertemuan itu adalah apa yang disampaikan Sultan tentang satu nilai yang selama ini tumbuh dan berkembang di masyarakat adat Kesultanan Tidore yaitu Cou Se Kangela atau (Pengabdian yang Iklas).
“Ini merupakan nilai penting yang harus dirawat untuk menjaga nilai-nilai kesatuan dan persatuan bangsa.” Kata Ishak.
Untuk itu nilai-nilai itu akan diperjuangkan dan disebarluaskan karena bisa menjadi sesuatu yang bisa dimanfaatkan secara luas tidak hanya di Tidore tapi secara nasional sebagai bagian dari upaya bersama memperkuat kehidupan kebangsaan.
Sementara itu, Mengenai penganggaran pengembangan budaya, kata Ishak menambahkan DPRD siap untuk mendukung tetapi budaya sifatnya luas. Perlu ada spesifikasi supaya bisa mencapai titik sasaran yang lebih konkrit.
“Secara efektif pastinya di 2022 mengingat potensi anggaran di 2023 semuanya sudah teralokasi dan sudah jalan”. Jelasnya.
Sementara Sultan Tidore Husain Alting Sjah saat diwawancarai mengatakan kunjungan Komisi II meminta beberapa penguatan, salah satunya penguatan di bidang cagar budaya, pariwisata.
“Ini hal yang sangat positif sehingga ia menyampaikan rasa terimakasih atas perhatian yang menurutnya bukan dari orang per orang akan tetapi dari satu institusi dalam hal Komisi II.” Ujar Sultan.
Pengembangan atau peningkatan Pariwisata ini menurut Sultan tidak saja membutuhkan perhatian dari daerah setempat tetapi juga membutuhkan uluran tangan dari pemerintah provinsi sebagai wakil pemerintah pusat di daerah.
“Persoalan yang banyak tertinggal saat ini seperti ivent-ivent pariwisata seperti HJT kemudian festival yang ada di mafututu yaitu Tobo Safar.” Kata Sultan.
Untuk itu, Sultan mengajak semua komponen agar sama-sama berkolaborasi dalam kebaikan, sehingga tidak saling menyalahkan satu sama lain.
“Jangan karena persoalan politik memperhambat kemajuan daerah dan barang siapa yang tinggal disini berkewajiban merawat dan menjaga daerah ini.” Tandasnya.(tr-04)