Per 28 April, Realisasi Anggaran PEN 2022 Sebesar Rp70,37 Triliun
JAKARTA(Kalesang)– Dana program Pemulihan Ekonomi Nasional baru terealisasi sebesar Rp70,37 triliun atau 15,4 persen dari pagu anggaran tahun 2022 sebesar Rp455,62 triliun.
Hal tersebut berdasarkan catatan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) hingga 28 April 2022.
Dilansir dari cnbcindonesia.com Kepala BKF, Febrio Kacaribu menilai realisasi tersebut, dalam konteks penanganan kesehatannya dinilai cukup baik.
“Realisasi yang paling optimal berasal dari perlindungan masyarakat yang mencapai Rp49,27 triliun atau 31,8 persen dari pagu Rp154,76 triliun.”Jelasnya dalam bincang dengan media, Jumat (13/5/2022).
Febrio merinci, realisasi anggaran perlindungan masyarakat ini meliputi Program Keluarga Harapan (PKH) Rp14,15 triliun bagi 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Kartu Sembako Rp18,8 triliun bagi 18,8 juta KPM, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng Rp5,8 triliun bagi 19,3 juta KPM.
Selanjutnya, BLT Desa Rp7,47 triliun bagi 6,13 juta keluarga, Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima dan Warung (BT-PKLW) Rp1,7 triliun dengan target 1,76 juta PKLW dan nelayan serta Kartu Prakerja Rp1,4 triliun.
“Perlindungan masyarakat berjalan sesuai dengan jadwal.”Pungkasnya.
Pada klaster penguatan pemulihan ekonomi, terealisasi sebesar Rp9,22 triliun atau mencapai 5,2 persen dari pagu yang sebesar Rp178,32 triliun.
Realisasi penguatan pemulihan ekonomi ini terdiri atas program pariwisata Rp0,19 triliun, teknologi komunikasi dan informasi (ICT) Rp0,44 triliun, dukungan UMKM berupa subsidi bunga dan imbal jasan penjaminan (IJP) Rp8,02 triliun serta insentif perpajakan Rp0,5 triliun.
Pada sektor kesehatan hingga 28 April 2022 realisasinya baru Rp11,87 triliun atau 9,7 persen dari pagu Rp122,54 triliun.
Realisasi sektor kesehatan ditujukan untuk pembayaran klaim pasien sebesar Rp8,1 triliun, insentif tenaga kesehatan Rp1,6 triliun, insentif perpajakan vaksin dan alat kesehatan Rp1 triliun dan Dana Desa bagi penanganan COVID-19 Rp1,1 triliun.
“Kita pastikan insentif-insentif yang sudah kita pastikan bisa kita jalankan dengan baik.”Katanya. (M-02)
Reporter: Sitti Muthmainnah