TIDORE (kalesang) – Di tahun 2022 Pemerintah Kelurahan Tomalou, Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Provinsi Maluku Utara fokus membangun pelataran Masjid Agung Nurul Bahar.
Lurah Tomalou, Janhar Rabo mengatakan, untuk program prioritasdi tahun ini, akan difokuskan pada pembenahan di pelataran Masjid Agung Nurul Bahar.
“Iya benar, program utama kita di tahun lebih fokus ke masjid. Tapi ada juga beberapa tawaran dari pemuda.” Kata Janhar saat ditemui kalesang.id, Jumat (26/5/2022).
Tawaran dari pemuda itu, Janhar memaparkan, yakni mendirikan komunitas literasi dan mengaktifkan kembali sekolah sepak bola (SSB). Tawaran ini akan disingkronkan dengan program kelurahan.
“Sebelumnya saya telah mengaktifkan kembali kelas Taman Seni Membaca Qur’an (TASBAQ). Ini hal yang bagus, in shaa Allah saya akan koneksikan dengan program kelurahan.” Ungkap Janhar.
Menurut Janhar, ide dan tawaran dari pemuda itu bisa menjadi satu wadah untuk menyatukan warga Kelurahan Tomalou.
“Setelah Tuguwaji Event, saya akan kumpulkan pengurus Pusam dan masyarakat yang memang perhatian untuk dibicarakan. Ini demi kepentingan kita di kemudian hari, salah satunya seperti Gurabati Open Tournament (GOT).” Pungkasnya.
Kemudian, lanjutnya, untuk tanggul penahan ombak di depan Mesjid Agung Nurul Bahar akan dibangun dengan gaya desain yang religius. Supaya ada yang datang ke kawasan itu bisa merasakan suasana religius di Tomalou.
“Kami berjuang agar hal ini dapat diakomodir di APBD-Perubahan Pemkot. Alhamdulillah telah direspon baik oleh PU, waktu dekat kami bertemu walikota dan wakil walikota untuk membicarakan hal ini.” Ujar Janhar.
Selain itu, Janhar menambahkan, pihak kelurahan telah mengeluarkan SK yang mengatur tentang larangan memasang baliho politik atau baliho kampanye lainnya di sepanjang pelataran masjid, ini supaya tidak menggangu pemandangan di kawasan itu.
“Kalaupun ada, yang dipajang hanyalah baliho ucapan-ucapan hari besar Islam. Itupun pakai batas waktu.” Bebernya.
Untuk program fisik lainnya, kata Janhar, ada beberapa tempat yang masih kekurangan jalan setapak. Itu telah diagendakan ke program kelurahan.
Kemudian, rencananya bangun drainase di batas RW 03 hingga RW 04, karena pemukiman warga yang semakin bertambah dataran tinggi yang mengakibatkan daya tolak air ke dataran rendah makin kencang.
“Belum lagi daya serap tanah yang kurang, jadi ketika turun hujan mengakibatkan rumah warga di dataran rendah terancam.” Tutupnya.(tr-04)
Reporter: M. Rahmat Syafruddin
Redaktur: Junaidi Drakel