TERNATE (Kalesang)– Meski keberadaannya mulai tergeser oleh oven gas dan listrik, tetapi oven kompor ternyata masih diminati masyarakat khususnya di Maluku Utara untuk membuat kue.
Oven kompor yang menjadi incaran masyarakat Kota Ternate salah satunya adalah Indah Oven Tobelo. Bagi para ibu rumah tangga, oven ini paling disukai banding merek yang lain karena berbagai alasan.
Siapa yang tahu dibalik ketenarannya, ada berbagai kisah yang mewarnai perjalanan pajang produksi Indah Oven Tobelo agar mampu bertahan hingga saat ini. Usaha Indah Oven Tobelo kini dikelola pria bernama Ajis Ali Aba yang lokasi berproduksinya beralamat di Kelurahan Sangaji Utara, Kota Ternate.
Kepada kalesang.id Ajis menceritakan, produksi oven dimulai sejak tahun 80an yang dirintis mertuanya bernama Yuyun Hasan Basri asal Jawa Barat yang merantau ke Tobelo, Halmahera Utara akhir tahun 60an silam.
“Usaha ini turun temurun milik orang tua (mertuanya), saya hanya meneruskan. Nama Indah Oven Tobelo itu juga diberikan mertua saya.”Ujar Ajis, Senin,(13/6/2022).
Ia mengisahkan, saat awal usaha masih dikelola mertuanya hanya mampu memproduksi 10 unit oven per hari.
“Dulu itu paling banyak 10 unit, sesuai dengan jumlah pesanan saja.”Ujarnya.
Setelah mertuanya meninggal pada tahun 1994, Ajis pun melanjutkan usaha tersebut.
Ia mulai mempekerjakan belasan orang, hasilnya produksi oven meningkat drastis hingga ratusan unit. Ia mengaku, di tahun 1998 silam saat Indonesia dihantam krisis moneter yang banyak ‘membunuh’ dunia usaha, usaha Oven Indah Tobelo sama sekali tidak terdampak.
Usahanya baru terhenti ketika konflik horisontal melanda Maluku Utara tahun 1999.
“Rumah dan tempat kerja hangus terbakar tanpa sisa.”Kenang Ajis.
Saat itu, ia terpaksa mengungsi ke Ternate bersama keluarga dan warga lainnya. Tiba di Ternate Ajis bermukim di kompleks Bambu Kuring, Kampung Makassar. Dari sana Ajis ia mulai membangun usahanya dari awal.
Di Ternate, sebelum bengkel produksi menetap di Kelurahan Sangaji Utara, sempat beberapa kali berpindah tempat.
Kini, produksi oven kian berkembang dan sudah didistribusi ke seluruh wilayah Maluku Utara.
Untuk distributor di Kota Ternate Ajis bekerjasama dengan Toko Kolontjutju yang ada di bilangan Kelurahan Gamalama.

Saat ini produksi disesuaikan dengan pesanan toko, untuk satu unit oven dibanderol Rp350 ribu per unit.
“Jika tak ada pesanan, dalam sehari kami produksi 12 unit oven, tapi kalau ada pesanan bisa sampai 200 unit.”Jelasnya sembari menambahkan, harga yang dijual di toko hanya berbeda Rp30 ribu lebih mahal dibanding jika membeli langsung ke lokasi produksi.
Untuk menjaga kualitas produk, bahan utama pembuatan oven seperti seng didatangkan dari Jakarta sebab di Kota Ternate tidak tersedia.
Jumlah bahan baku yang didatangkan juga tak main-main, sekali belanja Ajis mendatangkan 3 ribu lembar seng yang menghabiskan anggaran hingga Rp300 juta.
“Dalam sebulan saya bisa mendapatkan income hingga Rp40 juta per bulan.”tukasnya.(M-02)
Reporter: Sitti Muthmainnah
Redaktur: Wawan Kurniawan