Membaca Realitas

Hilmar: Kita Harus Perkuat Produk Olahan Cengkeh

TERNATE (kalesang) – Direktorat Jenderal (Ditjen) Kemendikbud Ristek, Hilmar Farid menyarankan agar komoditas cengkih di Kota Ternate, Maluku Utara memiliki lebih jenis banyak produk olahan.

Menurutnya hingga saat ini masih banyak tanaman cengkih dan pala langsung dibawa ke luar atau dijual ke pasaran tanpa diolah, maka pendapatan yang diperoleh petani tidak terlalu besar.

“Yang harus dperkuat adalah pengolahan terlebih dahulu sehingga memiliki nilai tambah.” Ucap Hilmar, Selasa (14/6/2022).

Apalagi katanya, manfaat cengkih terbilang banyak, sebagai bahan dasar obat-obatan, kosmetik hingga bumbu dapur, hingga akan lebih bermanfaat jika diolah.

“Agar bisa menyerap tenaga kerja lokal, mungkin ada investasi bisa masuk dan sebagai macamnya.”Ujarnya.

Terkait tanaman cengkih yang jumlahnya terus berkurang di Kota Ternate tergerus lahan pemukiman, kata Hilmar hal itu dikarenakan orang belum bisa melihat manfaat ekonomi yang besar dari tanaman cengkih.

“Di dalam masa kita sekarang, cengkih cenderung dianggap nomor dua, dan yang menjadi fokus kemudian adalah sumber daya alam yang lebih cepat menghasilkan.” Ungkapnya.

“Saya mau bilang, bahwa yang lebih cepat belum tentu lebih baik, yang lebih cepat menghasilkan belum tentu harganya lebih baik.” Sambung Hilmar.

Tambahnya juga, sebetulnya dengan adanya riset dan semangat pengembangan pengetahuan mengenai pengolahan rempah-rempah yakni cengkih, maka bisa mengangkat nilai tambahnya.

“Kalau itu bisa dilakukan, kita bisa bandingkan, berapa hasil dari pengelolaan cengkih dibandingkan sekarang yang hanya dijual mentah.” Tandas Hilmar, sembari mengatakan jika yang dilakukan adalah pengelolaan, maka tanaman rempah di Kota Ternate juga akan terjaga. (m-01)

 

 

Reporter: Rahmat Akrim

Redaktur:Wawan Kurniawan