TERNATE (kalesang)- Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Maluku Utara bersama Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku Utara menyelenggarakan diseminasi Fiskal dan Moneter di Aula Gamalama Kanwil DJPb Maluku Utara, Kamis (16/6/2022).
Kepala Kanwil DJPB Malut, Adnan Wimbyarto pada penyampaiannya mengungkapan hal ini merupakan bentuk sinergi antara pengelola fiskal dan moneter di daerah dalam upaya untuk mengoptimalkan knowledge sharing atas informasi yang dimiliki.
Adnan menjelaskan, perekonomian Maluku Utara pada Triwulan I Tahun 2022 tumbuh sangat signifikan sebesar 29,63 persen (y-o-y), dibandingkan dengan Triwulan I 2021 sebesar 13,45 persen (y-o-y).
“Komponen penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Maluku Utara masih dipegang oleh sektor industri pengolahan dan industri pertambangan.”Ungkapnya, Kamis (16/6/2022)
Lanjutnya Pertumbuhan ekonomi yang kuat dan inflasi yang mencapai 1,25 persen (y-o-y) di awal tahun 2022 memberikan sinyal positif prospek ekonomi di tahun 2022 sehingga meningkatkan keyakinan pelaku pasar terhadap pemulihan ekonomi Indonesia.
“Hal ini meningkatkan optimisme yang ada, sinergi yang baik antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, fiskal, maupun moneter perlu dijaga guna mewujudkan ekonomi Maluku Utara sejahtera dan merata.”Katanya
Ditempat yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku Utara, R. Eko A. Irianto menjelaskan pertumbuhan ekonomi Maluku Utara didorong oleh akselerasi pertumbuhan ekspor luar negeri.
“Hal ini sejalan dengan terus meningkatnya produksi komoditas hilir nikel, serta pertumbuhan investasi dalam rangka pembangunan smelter di Maluku Utara serta tingginya akselerasi pertumbuhan pada lapangan usaha pertambangan dan industri pengolahan.”Tuturnya
Lanjutnya pertumbuhan juga terjadi pada lapangan usaha perdagangan seiring diterapkannya kebijakan transisi menuju endemi yang mempengaruhi peningkatan aktivitas perdagangan dan mobilitas masyarakat di Maluku Utara.
“Akselerasi perekonomian ditopang oleh meningkatnya daya beli masyarakat yang tercermin dari peningkatan konsumsi dan investasi, serta masih kuatnya ekspor luar negeri.”Ujarnya
Menurutnya, Lapangan Usaha (LU) industri pengolahan dan LU pertambangan masih akan mendominasi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022, hal tersebut seiring dengan rencana investasi pembangunan smelter pengolahan nikel dan kebutuhan bahan baku baterai yang terus meningkat.(M-02)
Reporter : Sitti Muthmainnah
Redaktur : Wawan Kurniawan