Membaca Realitas

‘Jurus Payung’ JCH Indonesia Hindari Terik di Mekkah

MEKKAH (kalesang) – Ada banyak ‘akal’ yang dilakukan Jamaah Calon Haji (JCH) asal Indonesia agar lebih nyaman menjalankan ibadah di tanah suci Mekkah. Lihat saja apa yang mereka lakukan.

Menunggu waktu Jumat di bawah terik mentari, jika di Indonesia, mungkin tidak terlalu masalah. Beda ceritanya jika di Mekkah. Dengan suhu hampir 40 derajat, berjemur selama 1 jam tentu bisa jadi masalah. Bahkan meski sinar mentari hanya masuk melalui celah tenda.

Untung ada payung. Sejumlah jemaah yang membawa payung berinisiatif membuka payungnya lalu memasangnya pada celah-celah tenda guna menghalau sinar matahari yang tepat berada lurus tegak di atas kepala seperti disadur dari laman berita kemnterian agama Jumat (1/7/2022).

Berawal dari satu payung Mas Iqbal, langkah ini diikuti para jemaah dari berbagai negara yang jumatan di tenda-tenda koridor terminal Syib Amir.

Biar tidak terbang, payung yang dipasang di atas tenda, diberi bandul beragam barang yang tersedia, mulai dari tas hingga sandal.

​​​​Alhamdulillah, azan pertama jumat terdengar, dan untuk sementara suasana menjadi lebih teduh karena payung-payung yang terpasang.

para jemaah tersenyum. Jempol mereka angkat dan diarahkan ke Mas Iqbal. Kalau istilah orang Maduranya, kata Gus Ai, ‘Cap Jempol’.(tim)

 

728×90 Ads
%d blogger menyukai ini: