Membaca Realitas
728×90 Ads

Beberapa Kecamatan di Ambon Terendam Banjir

AMBON (kalesang) – Beberapa Kecamatan di Kota Ambon, Provinsi Maluku kembali dilanda banjir. Sebelumnya, banjir terjadi pada Selasa (5/7/2022) dan kemudian kembali terjadi pada Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 11.30 WIT.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bahwa dalam insiden tersebut satu warga kota setempat menjadi korban.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon melaporkan korban jiwa terjadi di Kelurahan Batu Merah, Kecamatan Sirimau.

“Selain korban jiwa, sebanyak 3.126 warga terdampak. Namun demikian, BPBD setempat tidak melaporkan adanya pengungsian warga.” Ucap Abdul dalam keterangannya yang dirilis Minggu, (10/7/2022).

Dikatakan, banjir tersebut merendam 783 rumah dan 1 unit fasilitas pendidikan, dimana genangan dengan ketinggian muka air mencapai 50 – 80 cm yang mengakibatkan akses jalan berbahaya dilalui kendaraan.

“Kondisi tersebut juga mengganggu aktivitas masyarakat.” Katanya.

Abdul menyebutkan, adapun wilayah kecamatan terdampak yaitu di Kecamatan Sirimau, Teluk Ambon, Nusaniwe dan Baguala. Pada Kecamatan Sirimau, sebanyak enam kelurahan yang terendam banjir yaitu Kelurahan Amantelu, Batu Meja, Batu Merah, Batu Gajah, Karang Panjang dan Hative Kecil.

Sementara, banjir di Kecamatan Baguala kata Abdul dilaporkan terjadi di Kelurahan Halong Batu, Passo, Negeri Lama dan Waiheru. Kemudian pada Kecamatan Teluk Ambon, banjir terjadi di Kelurahan Hunuth. Sedangkan di Kecamatan Nusaniwe, banjir berlangsung di Kelurahan Amahusu.

“Peristiwa banjir tersebut terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi dan berdurasi lama mengguyur wilayah Kota Ambon.” Ungkap Abdul.

Merespons kejadian ini, Abdup bilang BPBD Kota Ambon dan lembaga terkait melakukan kaji cepat dan menerjunkan personel untuk memastikan keselamatan warga. Bantuan logistik juga telah disalurkan kepada warga terdampak.

Ia menambahkan, menghadapi potensi bahaya banjir susulan, BNPB mengimbau warga untuk melakukan kesiapsiagaan berbasis keluarga, dimana masyarakat memastikan beberapa langkah, seperti rute evakuasi aman, mematikan jaringan listrik rumah, memprioritaskan anggota keluarga yang rentan hingga memastikan jalur komunikasi apabila diperlukan evakuasi.

Selain itu, Abdul mengemukakan jika terjadi hujan lebat dengan durasi lebih dari 1 jam, masyarakat di daerah sepanjang aliran sungai atau daerah dengan kelerengan curam agar berinisiatif untuk evakuasi secara mandiri.

“Berdasarkan kajian inaRISK, keempat kecamatan di Kota Ambon tersebut berada di wilayah dengan potensi bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi.” Pungkasnya. (m-01)

 

Reporter: Rahmat Akrim

Redaktur: Wawan Kurniawan

300×600
728×90 Ads