Membaca Realitas

Usulkan Pembangunan Pengawet Hortikultura, Ini Tanggapan DPRD Tikep

TIDORE (Kalesang) – Pemerintah Kota (Pemkot) Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara (Malut), merencanakan di 2024 nanti akan mengusulkan pembangunan tempat pengawetan sayur.

Plt. Kepala Dinas Pertanian Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Ibrahim Hamzah mengatakan, ke depan itu pembangunan pengawetan sayur adalah salah satu kebijakan prioritas pemerintahan.

Jadi, lanjutnya, Walikota Capten Ali Ibrahim dan Wakil Walikota Muhammad Sinen sangat menginginkan hal ini direalisasikan pada tahun 2024.

“Akan diusulkan pada 2024, karena APBD 2023 sudah jadi. Walikota dan wakil walikota sangat inginkan itu, paling tidak harus direalisasikan di 2024, meskipun belum di semua kecamatan.” Katanya, Jumat (18/11/2022).

Paling tidak, Ibrahim menambahkan, dibangun di dua kecamatan terlebih dahulu, yaitu Kecamatan Tidore Utara dan Kecamatan Tidore. Mengingat dua kecamatan itu sebagai potensi terbesar tomat dan caesin (sawi).

“Produk pertanian di dua kecamatan ini secara notabenenya sudah memiliki pasar di luar. Pembangunan cold storage ini dilakukan untuk mengantisipasi over produksi dari petani.” Ujarnya.

Untuk pengelolaannya, kata Ibrahim, diupayakan agar dikelola oleh BUMD Aman Mandiri. Soal sayur nanti mau kemana, itu urusan BUMD.

“Ini dilakukan agar petani lebih dipermudah dan tidak lagi ada rasa cemas atas produksi yang dilakukan. Di 2024, kalau memang ada menu-menu usulan lewat DAK, kita akan menempuh jalur itu. Kalau tidak, harus lewat APBD.” Bebernya.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Tikep, Murad Polisiri mengatakan, jika niat Pemkot demi kesejahteraan petani, maka dia akan mendukung itu.

“Akan tetapi, kalau rencana Dinas Pertanian menyerahkan pengelolaan ke Perusda Aman Mandiri, sepertinya harus didiskusikan lebih lanjut.  Kalau Aman Mandiri harus kelola lalu ada penyertaan modal, kan belum pasti dan belum tentu juga.” Ujarnya.

Saat ini, politisi PKB itu menyampaikan, masih ada anggaran daerah sekitar Rp15 miliar yang ada di Perusda Aman Mandiri. Ada banyak cara yang bisa dilakukan, misalnya bisa diarahkan pengelolaannya ke kelompok tani atau gabungan kelompok tani.

“Sedangkan untuk lokasi pembangunan cold storage, tergantung potensi pasar. Kalau produk sayur kita adalah untuk menyangga pasar IWIP, kita harus bangun di Oba. Karena ini soal rentang kendali.” Pungkasnya.(tr-04)

 

Reporter: M. Rahmat Syafruddin

Redaktur: Junaidi Drakel