Membaca Realitas

Hujan Kristal Es Melanda Halmahera Tengah, Begini Penjelasan BMKG

 

WEDA (kalesang) – Warga Maluku Utara (Malut), khususnya yang berada di Kabupaten Halmahera Tengah dihebohkan dengan turunnya hujan es. Ini diketahui setelah viralnya video berdurasi 30 detik, pada Selasa (17/1/2023).

Video viral hujan es di Halmahera Tengah itu lantas menyita perhatian warga dan dengan cepat menyebar di grup-grup WhatsApp maupun sosial media lainnya. Video tersebut diduga direkam pada Senin (16/1/2023) kemarin.

Dalam video itu, tampak hujan berukuran kurang lebih 1 milimeter (mm) berbentuk kristal es bulat berwarna putih berjatuhan ke tanah.

Penjelasan BMKG

Koordinator Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate, Setiawan Sri Raharjo mengatakan, hujan es yang turun di Halmahera Tengah 16 Januari 2023 merupakan salah satu fenomena hujan yang memungkinkan terjadi di wilayah Indonesia (Tropis).

Fenomena hujan es ini, lanjut Setiawan, diakibatkan karena adanya penguapan tinggi sehingga terjadi pertumbuhan awan konvektif yang menjulang tinggi hingga mencapai ketinggian lebih dari 4000 meter, sehingga membentuk adanya partikel kristal es dalam awan tersebut.

“Fenomena tersebut juga diperkuat dengan adanya angin downdraft atau dorongan ke bawah yang membawa partikel es hingga permukaan tanah serta suhu udara permukaan di Halmahera Tengah yang relatif rendah.” Kata Setiawan dalam keterangannya, Selasa (17/1/2023) malam.

Oleh karena itu, kata Setiawan, partikel es jatuh ke permukaan tanah dalam bentuk es dan tidak mampu mengalami fase pencairan.

Kondisi tersebut, lanjut dia, didukung dengan adanya pola pergerakan angin yang membentuk adanya daerah konvergensi di wilayah Halmahera. Selain itu, kondisi labilitas atmosfer di lokasi kejadian juga menunjukkan kondisi labil yang berpotensi terbentuknya awan cumulonimbus dengan ketinggian yang relative tinggi.

“Jika dilihat dari citra satelit cuaca, pertumbuhan awan Cumulonimbus muncul di Halmahera, bergerak menuju wilayah Halmahera Tengah pada pukul 07.00 UTC atau 16.00 WIT dan mengalami fase peluruhan hingga pukul 08.30 UTC atau 17.30 WIT.” Jelasnya.

 

Reporter: Rahmat Akrim

Redaktur: Junaidi Drakel