Membaca Realitas

Awalnya Hobi Jajan, Sekarang Pasangan Ini Bangun Usaha Crepeslicious di Ternate

TERNATE (kalesang) – Awalnya hanya suka jajan sejak kuliah, kini pasangan suami istri (pasutri), Aditya Saputra dan Nurfitriyanti punya usaha sendiri di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara.

Nama usahanya yaitu Crepeslicious, yang dibangun sejak Februari 2020. Saat ini berlokasi di pelabuhan Semut Mangga Dua, Kecamatan Ternate Selatan.

Adit sapaan akrab Aditya itu bekerja sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di salah satu instansi di Tidore Kepulauan, sedangkan istrinya bekerja di RRI Kota Ternate.

Meskipun aktivitas yang begitu padat, tak membuat pasutri ini berhenti untuk membangun mereka.

Sebelum mulai usaha ini, Adit bercerita, sejak lulus SMA di tahun 2013, mereka berdua melanjutkan kuliah di salah satu universitas di Makassar, Sulawesi Selatan.

Lelaki berumur 27 tahun itu mengaku, ia mengambil jurusan Teknik Informatika, sedangkan Nurfitriyanti jurusan Perbankan.

Baca Juga: Intip Menu Favorit PergiBoba

“Sejak duduk di bangku kuliah, saya dan Nurfitriyanti suka jajan crepes ataupun cemilan yang lain. Dari situ keinginan bangun usaha mulai muncul.” Katanya saat ditemui kalesang.id, Jumat (10/2/2023).

Setelah lulus kuliah di tahun 2017, mereka berdua memutuskan untuk kembali ke Ternate. Dan di tahun 2019 memutuskan untuk menikah. Dari situ mulai mencoba untuk buka usaha sendiri.

“Kita berdua putuskan buka usaha ini, kemudian lihat peluang pasar dan crepes waktu itu belum ada yang jual, kita berdua coba untuk jualan.” Ungkapnya.

Awal usahanya jalan, lanjutnya, untuk pasaran sudah sangat baik. Sebab crepes masih menjadi hal baru bagi masyarakat Kota Ternate. Banyak yang penasaran dan ingin mencoba.

Namun, usaha yang masih sangat belia itu, harus tutup sejak Covid-19 melanda Indonesia. Mereka tutup selama satu bulan.

Kedua pasutri ini tidak berhenti sampai di situ, setelah ada kelonggaran aktifitas dari pemerintah, mereka berdua melanjutkan usaha lagi.

“Jadi penjualan waktu itu sangat bagus. Kami coba buka lagi. Alhamdulillah orang-orang masih beli.” Ucapnya.

Namun, dari kesibukan pasutri ini, di awal bangun usaha mereka berdua belum punya karyawan. Jadi mereka berdua harus membagi waktu agar usahanya tetap jalan terus.

Baca Juga: Ayo Mampir, Pekan Ini Coconutkai Punya Menu Favorit

“Kalau pagi istri saya buka kedai, setelah pulang kerja pukul 17:00 WIT, saya yang lanjut dengan seragam kerja, asalkan usaha tetap jalan.” Bebernya.

Awal bangun usaha, pasutri ini tak tanggung-tanggung keluarkan modal yang cukup besar, ini dilakukan untuk membeli peralatan maupun bahan-bahan membuat cemilan tersebut.

Untuk penjualan seperti ini, kedua pasutri ini sering mengalami kendala di bahan pokok, di tambah lagi dengan cuaca tidak baik akan berdampak di penjualan.

“Saat ini, kita masih fokus di crepes, belum jualan yang lain. Makanya di tempat ini kami join dengan teman saya Reza, dia jual beberapa minuman.” Ujarnya.

Awal penjualan, mereka masih gunakan Instagram. Kemudian promosi lewat via WhatsApp. Banyak teman yang suka akhirnya komunikasi itu mulai nyambung dari satu ke yang lain.

Untuk bangun sebuah usaha, menurut Adit, yang pertama adalah konsisten. Karena, bangun usaha tidak selalu mendapat untung setiap hari, dan rugi itu sudah pasti. Selain itu, harus berikan pelayanan yang baik bagi konsumen dan kualitas rasa harus yang utama.

Baca Juga: Ayo Merapat! Kedai Kopi 66% Punya Promo Menarik dan Ruang Bagi Komunitas

“Kalau mau bangun usaha, yang saya tekankan adalah soal rasa. Entah harganya mahal atau murah, yang penting rasa tidak mengecewakan konsumen.” Katanya.

“Sekarang karyawan saya dua-duanya masih kuliah. Saya tetap berikan izin kalau ada urusan kampus, karena bagi saya pendidikan itu penting, saya juga siap untuk mengisi kekosongan, agar jualan tetap jalan setiap hari.” Beber Adit.

Untuk mulai usaha, kata Adit, harus lihat peluang pasar dan berani ambil risiko. Jika tidak ambil risiko, maka tidak akan bisa mencoba.

“Semoga ke depannya saya bisa membuka peluang lapangan pekerjaan bagi orang lain.” Harapnya.(tr-04)

 

Reporter: Siti Halima Duwila

Redaktur: Junaidi Drakel