Fenomena El Nino Ancam Pasokan Beras di Maluku Utara
TPID Lakukan Evaluasi Hingga Akhir Juni
TERNATE (kalesang) – Provinsi Maluku Utara diperkirakan akan terdampak fenomena alam El Nino khususnya pada sisi produksi beras.
Diketahui fenomena El Nino menjadi salah satu faktor pada cuaca panas yang dalam beberapa waktu terakhir sedang melanda Asia Tenggara. Selain itu, saat ini beras salah satu komoditas penyumbang inflasi di Kota Ternate.
Berita Terkait: Capai 5,71 Persen, Angka Inflasi Kota Ternate Disorot Kemendagri
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Maluku Utara R. Eko Adi Irianto mengungkapkan fenomena el nino akan mempengaruhi produksi dan pasokan beras di Maluku Utara.
“Risiko el nino itu risiko nasional, kalau padi dengan bibit tidak tahan panas maka produksi dan secara otomatis pasokannya pun kurang.” Ucapnya, Rabu (14/6/2023).
Berita Terkait:SK Walikota Ternate Terkait Harga Eceran Tertinggi jadi Pemicu Inflasi
Sementara itu, menurutnya ketergantungan pasokan beras Maluku Utara pada daerah lain masih tercatat besar.
“Maluku Utara hanya bisa produksi beras 16 persen dari kebutuhan masyarakat, ketergantungan pada daerah lain masih cukup besar.” Ungkapnya.
Ia mengatakan, meskipun isu kenaikan harga beras adalah isu nasional, namun pada daerah lain sudah mengalami tren penurunan harga.
“Beras ini isu nasional. Tapi, harusnya tren harga beras itu turun.” Jelasnya.
Untuk mengantisipasi risiko el nino, pihaknya melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) akan melakukan evaluasi hingga akhir bulan.
“TPID akan lihat lagi apakah harga beras di Maluku Utara masih tinggi atau seperti apa, dan akan evaluasi hingga akhir bulan.” Tutupnya.
Reporter: Sitti Muthmainnah
Redaktur: Wawan Kurniawan
