Membaca Realitas
728×90 Ads

Pentingnya Partisipasi Masyarakat dalam Mitigasi Bencana, Ini Langkah BPBD Ternate

TERNATE (kalesang) – Partisipasi masyarakat terhadap rawan bencana cukup penting. Apalagi Kota Ternate, Maluku Utara, tergolong sebagai daerah rawan bencana terutama ancaman gunung api Gamalama.

Kawasan pemukiman penduduk di Kota Ternate yang semakin hari bertambah padat karena sempitnya wilayah hunian turut menjadi ancaman, apalagi, masyarakat membangun rumah di daerah rawan bencana seperti kali mati.

Hal ini diakui Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate, M. Ihsan Hamzah yang menyebutkan, banyak pemukiman warga saat ini berada di daerah potensi rawan bencana seperti tanah longsor.

“Ini karena sempitnya dan mahalnya wilayah hunian. Mau tidak mau masyarakat harus membangun di tempat yang tidak seharusnya dibangun. Mungkin itu yang menjadi alasannya.” Ucap Ihsan, Kamis (7/9/2023).

Meski demikian, Ihsan mengemukakan, pemerintah tidak bisa melarang begitu saja, karena telah ada regulasi yang mengatur hal tersebut, dimana pembangunan rumah paling tidak berjarak 3 meter dari area rawan bencana.

Makanya, saat terjadinya bencana acapkali menimbulkan korban jiwa dan kerugian material. Ini disebabkan kurangnya informasi. Namun, lanjut Ihsan, untuk mengurangi bencana bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga tanggung jawab masyarakat dan pihak swasta.

“Cuma kan sampai hari ini informasi atau pesan-pesan itu belum berjalan maksimal, artinya partisipasi masyarakat masih kurang terhadap mitigasi bencana atau upaya mengurangi resiko bencana.” Jelas Ihsan.

Olehnya itu, lanjutnya, untuk meminimalisir terjadinya potensi-potensi bencana dibutuhkan kolaborasi antara pihak swasta dalam hal ini Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang lebih dulu melakukan kegiatan mitigasi bencana.

Menurutnya, keterlibatan pihak-pihak lain terutama masyarakat maupun pihak swasta sangat penting, sebab jika tidak tertangani dengan baik maka bisa saja menimbulkan korban jiwa.

Makanya, saat ini pihaknya telah membangun strategi yakni Sema Rabana atau Strategi Informasi Bencana. Dimana, Sema Rabana ini bertujuan memberikan informasi, sehingga masyarakat tidak mengkonsumsi informasi yang salah alias hoax.

“Intinya bahasa informasi yang disampaikan tersebut benar dan betul, sehingga masyarakat bisa merespons dengan cepat untuk menghindari korban jiwa maupun material.” Katanya.

Ihsan menambahkan, dalam jangka waktu dua bulan ini, pihaknya berupaya untuk meyakinkan pihak swasta, agar bersama-sama untuk berpartisipasi dalam upaya mitigasi bencana melalui program CSR.

Pihak swasta ini salah satunya Pertamina, dengan harapan bahwa pihak swasta dapat membantu untuk melakukan pembinaan kegiatan mitigasi bencana terutama di wilayah kelurahan yang berada di lingkungan Pertamina.

“Semuanya akan dikoordinir oleh BPBD Ternate, jadi nanti ada penekanan yang dikeluarkan melalui Perwali terkait dengan kewajiban masyarakat untuk melaksanakan kegiatan mitigasi bencana.” Tandasnya.

Reporter: Rahmat Akrim

Redaktur: Junaidi Drakel

728×90 Ads