TERNATE (kalesang) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate, telah mengirimkan sampel air di Kelurahan Sasa ke Water Laboratory Nusantara di Manado, Sulawesi Utara.
Uji sampel air tersebut untuk memastikan penyebab matinya puluhan ribu ikan yang terdampar di pesisir pantai Kelurahan Sasa, Kota Ternate beberapa hari kemarin.
“Kami sudah ambil sampel air dan sampelnya itu kami sudah kirim ke Water Laboratory Nusantara di Manado.” Ujar Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Kota Ternate, Syarif Tjan, Rabu (13/9/2023).
Dikatakan, uji sampel air tersebut memerlukan waktu kurang lebih 10 hari baru bisa diketahui hasilnya. Syarif bilang, dirinya juga mendorong untuk mempercepat hasil tersebut.
Menurut Syarif, terdapat beberapa potensi atau dugaan sementara yang menyebabkan matinya puluhan ribu ikan tersebut. Misalnya, terdapat beberapa 3 muara kali mati dan 2 perusahaan pabrik tahu.
BACA JUGA: Walikota Tanggapi Matinya Puluhan Ribu Ikan di Pesisir Ternate
“Ini sumber potensi memproduksi limbah domestik yang didalamnya ada limbah organik. Ini, kalau dia masif buang ke laut, maka akan terjadi peledakan plankton.” Ungkapnya.
“Apa itu peledakan plankton? Tumbuhnya subur plankton karena makanannya banyak, limbah organik itu baik untuk makanan ikan, tetapi ketika dia melebihi jumlah populasi ikan maka akan bermasalah. Itu praduga kami.” Jelas Syarif.
Dugaan lainnya juga, lanjut Syarif, terdapat cekungan di belakang breakwater, dimana ketika air laut masuk ke cekungan itu air tersebut tidak bisa keluar kembali, yang memungkinkan terjadi penurunan kualitaa air laut.
Meski demikian, ia menambahkan pihaknya tetap menunggu hasil uji laboratorium, sehingga tidak ada spekulasi.
“Kesimpulannya jika sudah ada hasil laboratorium, nanti pasti kita akan publikasikan.” Pungkasnya.
Reporter: Rahmat Akrim
Redaktur: Junaidi Drakel