TERNATE (kalesang) – Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) KMarota Ternate menggelar Musrenbang di Kecamatan Pulau Batang Dua, Kota Ternate, Maluku Utara.
Musrenbang yang dihelat di Kantor Camat Pulau Batang Dua, pada Rabu (28/2/2024) pagi WIT tersebut, melahirkan beberapa poin penting yang menjadi usulan masyarakat misalnya pelabuhan, jalan, listrik, ambulans, dan akses jalan ke kebun.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Ternate, Rizal Marsaoly, mengatakan, untuk pelabuhan sendiri masyarakat Pulau Batang Dua mengharapkan adanya pelabuhan yang representatif.
“Memang ada pelabuhan di Bido, tetapi masyarakat meminta adanya perbaikan pelabuhan di Pulau Mayau. Kan di sana ada konstruksi yang belum selesai, jadi harapan masyarakat itu pelabuhan itu bisa di lengkapi,” ujar Rizal.
Sementara harapan lainnya dari masyarakat Pulau Batang Dua, lanjut Rizal, adanya peningkatan ruas jalan. Memang, kata dia, terdapat beberapa yang sudah berlubang. “Dan harapan warga yang juga jadi pusat perhatian,” katanya.
“Kemudian penyediaan gengset selama 1×24 jam. Ini sebenarnya pemerintah sudah rencana tahun 2024, tetapi hal ini baru bisa dilakukan di 2025. Karena Pak Wali lebih berkeinginan untuk Pulau Batang Dua harus adakan mesin dengan kapasitas KVA yang lebih besar,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Rizal menambahkan, ambulans laut juga menjadi penting, yang merupakan suatu pelayanan kesehatan yang notabenenya Kota Ternate dengan karakternya kota kepulauan.
“Beberapa fasilitas pendukung kan ada di Ternate, dengan memperhatikan jarak yang jauh, tahun depan itu sudah ada ambulans laut. Sehingga ketika ada kebutuhan pelayanan kesehatan seperti di Moti, Hiri, atau Batang Dua maka ambulans bisa langsung dipakai,” ucapnya.
Kebutuhan mendasar lainnya untuk masyarakat Pulau Batang Dua, Rizal bilang, adalah akses jalan ke kebun warga. Maka dirinya langsung meminta ke Dinas PUPR untuk menyediakan jalan paling lebar mungkin 2 meter.
“Makanya insya Allah tahun depan itu pemerintah sudah bisa membuka jalan itu. Tapi konstruksinya adalah rabat, jalan tani untuk mobilisasi hasil panen,” pungkasnya.(adv)
Reporter: Rahmat Akrim
Editor: Redaksi