Alami Kerusakan, Calon Jemaah Haji Maluku Utara Tertahan 5 Jam di Area Parkir Pesawat
TERNATE (kalesang) – Pesawat yang ditumpangi Calon Jemaah Haji (CJH) asal Maluku Utara (Malut) alami Kerusakan. Para CJH pun tertahan di area parkir pesawat selama 5 jam.
Mengutip laman resmi Kemenag Malut, pesawat dengan nomor penerbangan GA-1115 yang digunakan CJH Kloter 15 (Kloter gabungan) asal Maluku Utara dan Sulawesi mengalami kerusakan pada AC pesawat, pada Kamis (23/5/2024).
Ketua Kloter 15 Djamaluddin Sehat, saat di konfirmasi membenarkan hal tersebut, Djamaluddin menjelaskan, setelah semua CJH Kloter 15 berada dalam pesawat kurang lebih 1 jam, pesawat tidak juga berangkat.
Dari situ, para petugas mengambil langkah menemui awak pesawat untuk meminta penjelasan. Menurut Djamaluddin, pihak pesawat menyampaikan bahwa terjadi kerusakan pada AC pesawat dan sedang dalam perbaikan.
“Beberapa menit lagi setelah AC diperbaiki kita langsung take off.” Ujar awak pesawat sebagaimana disampaikan Djamaluddin.
Namun, setelah lama menunggu dan tidak ada udara dalam pesawat, kata Djamaluddin, CJH semakin gerah dan kepanasan, yang membuat semua jemaah turun ke area parkir pesawat dan menunggu hingga 5 jam lamanya.
Senada dengan Djamaluddin, Pembimbing Ibadah Haji Daerah, H. Mahmud Zulkiram mengatakan, awak pesawat tidak konsisten dan tidak jelas memberikan alasan penundaan, awalnya awak pesawat menjelaskan pesawat belum bisa berangkat karena menuggu rekomendasi izin dari India karena saat ini (dini hari tadi) pihak India belum mengizinkan pesawat melintasi udara india, padahal sebelumnya mereka menyampaikan bahwa ada kendala teknis.
Hal ini membuat jemaah yang lain panik sekaligus trauma dan tidak mau lagi naik ke pesawat yang telah diperbaiki tersebut.
Sementara, Kepala kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara, Amar Manaf setelah menerima laporan tersebut langsung menuju bandara untuk mengecek secara langsung sekaligus meminta kejelasan kepada pihak Garuda dan berdiskusi dengan para CJH.
Amar Manaf saat di lokasi kejadian merasa kecewa atas pelayanan pihak maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Ia meminta pihak Garuda untuk benar-benar melakukan evaluasi dan pengecekan kelayakan pesawat sebelum digunakan.
Selain itu, Amar juga meminta pihak Garuda agar bertanggung jawab serta lebih transparan dalam memberikan penjelasan terkait alasan penundaan karena ini mempengaruhi psikologis CJH apalagi di dalam pesawat banyak jemaah lansia.
“Kejadian ini telah membuat kecewa, panik dan trauma pada jemaah.” Kata Amar dikutip dari laman resmi Kemenag Malut.
Dalam kesempatan itu, Amar juga berupaya menenangkan para CJH yang tidak lagi mau naik ke pesawat karena khawatir dan trauma. Meski begitu, para CJH kembali bersedia naik kembali ke pesawat.
Reporter: Rahmat Akrim
Editor: Redaksi