Membaca Realitas

Pengamat Politik Soroti Cagub Malut, Sherly Tjoanda Diduga Dikawal Anggota Mabes Polri

Kalesang – Sherly Tjoanda menyatakan sikap siap melanjutkan perjuangan mendiang sang suami, Benny Laos dalam kontestasi pemilihan serentak Gubernur Maluku Utara (Malut) tahun 2024.

Hal itu dikatakan pasca menerima SK momor 56 dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Malut tentang penetapan calon pengganti gubernur. Dimana, Sherly Tjoanda berpasangan dengan Sarbin Sehe dengan nomor urut 04.

Pasca mengantongi SK tersebut, Sherly Tjoanda langsung mengumumkan dalam pertemuan dengan sejumlah wartawan di Hotel Bela, Kelurahan Jati, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Kamis (24/10/2024).

Menariknya, dalam press conference tersebut, Sherly Tjoanda menghadiri kegiatan itu menggunakan kursi roda dengan kondisi masih dalam proses pemulihan, ia tampak mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian.

Informasi yang dikantongi di lapangan, Sherly Tjoanda diduga dikawal langsung oleh personel yang diutuskan dari Mabes Polri. Tidak hanya itu, terlihat personel Pengawalan Pribadi (Walpri) dari Polda Maluku Utara juga ikut berada di lokasi.

Dengan pengawalan ekstra tersebut lantas menuai sorotan dari pengamat politik Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), Ali Lating. Kata dia, dalam Pilkada tentu pengamanan harus disamaratakan, tidak boleh ada yang berlebihan.

“Jangan sampai ada keistimewaan pengamanan pada pasangan calon (Paslon) tertentu, ini yang menjadi catatan sehingga tidak adanya kecemburuan tertentu.” Ucapnya saat dikonfirmasi via WhatsApp.

Ali mengungkapkan, kalaupun pengamanan yang berlebihan itu diberikan kepada Paslon 04 karena Sherly adalah seorang perempuan, kemudian tensi politik saat ini juga semakin tinggi maka, wajar dan boleh-boleh saja.

Akan tetapi, perlu diketahui bahwa yang bersangkutan saat ini berstatus sebagai calon gubernur. Tentu pengamanan yang sama juga harus diberikan kepada kandidat-kandidat yang lain .

“Dari aspek lain memang tidak bisa dipungkiri karena mendiang Benny Laos sendiri memiliki relasi kuat dengan pejabat pusat, tentu bisa saja dengan relasi itu sehingga pengawalan ketat diberikan kepada istri mendiang Benny Laos.” Tuturnya.

“Kalau pandangan saya, itu wajar dari aspek keamanan, tetapi saat ini dia sebagai calon gubernur, sehingga harus disamaratakan, tidak ada keistimewaan dari Paslon tertentu. Itu yang paling penting dari saya.” Sambungnya.

Terpisah, Calon Wakil Gubernur Maluku Utara, Sarbin Sehe menambahkan, soal pengamanan ini tentunya karena kondisi Sherly Tjoanda masih dalam proses pemulihan, sehingga adanya pengamanan khusus.

“Jadi soal pengamanan ini tidak berarti menimbulkan jarak Ibu Sherly dengan masyarakat, akan tetapi kondisi ibu Sherly masih dalam pemulihan, jadi kalau terpilih tentu pengamanannya akan disesuaikan dengan prosedur yang ada.” Sebutnya.

Sementara itu, M. Rahmi Husen, Ketua tim pemenang Paslon 04 Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe mengaku, dalam pengamanan tentu menjadi prioritas utama karena berkaca dari tragedi musibah terbakarnya kapal Bela 72.

“Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe ini tidak akan berjarak dengan masyarakat, namun dari sisi keamanan juga harus dipastikan aman dan terkendali. Saya rasa soal keamanan itu sudah sesuai prosedur yang ada.” Pungkasnya

Reporter: Djuanda

Editor: Redaksi