TERNATE (kalesang) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara, luas panen jagung pipilan pada Januari hingga September 2024 diperkirakan sebesar 1.222 hektar, mengalami penurunan sebanyak 77 hektare atau 5,95 persen dibandingkan luas panen pada Januari-September 2023 yang sebesar 1.299 hektare.
Plt Kepala BPS Provinsi Maluku Utara, Nurhidayat Maskat, dalam data resminya mengaku, berdasarkan hasil survei KSA jagung, realisasi panen jagung pipilan pada 2024 terjadi di bulan Februari, dengan luas panen sebesar 307 hektar. Sementara puncak panen pada 2023 terjadi di bulan Januari, dengan luas panen sebesar 315 hektare.
Penghitungan luas panen dan produksi panen dihitung berdasarkan survei KSA, agar dapat mengukur luas lahan produksi itu sendiri.
Sementara, estimasi angka produktivitas jagung diperoleh dari Survei Ubinan. Pengumpulan data produktivitas melalui Survei Ubinan dilakukan setiap Subround (4 bulanan), sehingga penghitungan produksi jagung setiap bulannya menggunakan angka produktivitas pada subround yang bersesuaian.
“Pengolahan data ubinan untuk mendapatkan angka produktivitas dilakukan berbasis web dan software untuk pengecekan data pencilan (outlier) sehingga dapat meningkatkan kualitas data yang dihasilkan,”bebernya.
Sementara untuk produksi pada Januari terhadap September 2024 produksi mengalami penurunan, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen pada Januari hingga September 2024 diperkirakan sebesar 4.286 ton, mengalami penurunan sebanyak 1.470 ton atau 25,54 persen dibandingkan pada Januari-September 2023 yang sebesar 5.756 ton,”tandasnya.
Penulis : Caca Yunita
Editor : Caca Yunita