Membaca Realitas
728×90 Ads

8 Jejak Rasa dari Maluku Utara: Menyelami Cita Rasa di Negeri Rempah

Kalesang – Di bumi yang dahulu menjadi rebutan bangsa-bangsa karena rempahnya, Maluku Utara menyimpan warisan kuliner yang tak kalah berharga. Setiap sajiannya adalah potret dari budaya, alam, dan kearifan lokal yang hidup bersama masyarakatnya. Dari laut yang melimpah hingga dapur tradisional yang sarat makna, berikut delapan kuliner khas yang tak hanya mengenyangkan—tetapi juga mengisahkan.

Maluku Utara bukan sekadar destinasi wisata alam dan sejarah. Lewat delapan kuliner khas ini, kita diajak menyelami kedalaman rasa yang sarat makna. Makanan di sini bukan hanya untuk disantap, tapi juga untuk didengar ceritanya dan dihargai warisannya.

1. Gohu Ikan Ternate – Sashimi dari Timur

Di sudut pasar pagi Kota Ternate, aroma jeruk nipis dan daun kemangi menyeruak dari racikan gohu ikan. Ikan tuna segar dipotong dadu, dicampur cabai rawit, bawang merah, dan perasan jeruk—menjadi hidangan mentah yang menyegarkan dan khas. “Kami makan ini sejak kecil, rasanya bikin rindu kampung,” ujar Ibu Aisyah, warga lokal yang berjualan sejak puluhan tahun lalu.

2. Papeda Kuah Kuning – Hangatnya Pelukan Rempah

Sagu yang dimasak menjadi bubur kental disandingkan dengan kuah kuning ikan tongkol. Kombinasi kunyit, daun jeruk, dan serai menciptakan rasa yang lembut namun dalam. Menyantap papeda bukan sekadar makan, ia adalah ritual yang menghangatkan tubuh dan jiwa.

3. Nasi Jaha – Harum dari Dalam Bambu

Dari hutan bambu di desa-desa, lahirlah nasi jaha—ketan yang dimasak bersama santan, jahe, dan rempah dalam batang bambu yang dibakar. Prosesnya panjang, hasilnya istimewa. “Biasanya disajikan saat lebaran atau pesta adat,” kata Daeng Rachman, seorang sesepuh di Tidore.

4. Ikan Bakar Dabu-Dabu – Simfoni Rasa di Tepi Laut

Dari pantai Sulamadaha hingga pulau-pulau kecil di Halmahera, ikan bakar dabu-dabu jadi primadona. Ikan segar dibakar di atas bara dan disiram sambal mentah yang meledak di mulut—pedas, asam, dan segar. “Tanpa dabu-dabu, ikan bakar di sini seperti belum selesai,” canda seorang nelayan.

5. Lapis Peca Tidore – Manis yang Sarat Tradisi

Lapis peca adalah kue lapis khas Maluku Utara yang manis dan legit. Setiap lapisnya dimasak satu per satu, membutuhkan kesabaran dan ketelatenan. “Biasanya untuk hantaran pernikahan atau syukuran,” ujar Ibu Rini, pembuat kue tradisional di Ternate.

6. Sayur Lilin Kenari – Pahit yang Menyembuhkan

Sayur lilin berisi bunga pepaya, pisang muda, dan taburan kacang kenari, dimasak dengan santan atau hanya direbus. Rasanya pahit-gurih, namun dipercaya menyehatkan. “Ini makanan orang kampung, tapi penuh gizi,” kata Juma, warga dari Halmahera Timur.

7. Ikan Asar – Aroma yang Tertinggal di Ingatan

Ikan cakalang diasap selama berjam-jam hingga kering. Aromanya khas, rasa asapnya kuat. Ikan asar bisa bertahan lama dan jadi bekal pelaut atau pendaki gunung. “Kalau dibawa ke luar daerah, aromanya bisa bikin orang langsung tahu: ini dari Ternate,” ujar seorang pemuda lokal.

8. Halua Kenari – Oleh-Oleh dari Tanah Kenari

Kenari adalah emas hijau Maluku. Dalam bentuk halua, kacang kenari disalut gula merah dan dibentuk padat. Rasa manis dan teksturnya yang renyah menjadikannya oleh-oleh favorit dari kota rempah ini.

Jika lidah bisa bicara, mungkin ia akan berkata: “Saya ingin kembali ke Maluku Utara.”

728×90 Ads