TERNATE (kalesang) – Angin kencang yang terjadi di wilayah Provinsi Maluku Utara beberapa hari ini membuat masyarakat khawatir.
Menyusul angin kencang disertai hujan lebat Selasa, (4/1/2022) sore yang membuat lima rumah warga di Kecamatan Pulau Moti rusak. Rabu, (5/1/2022) sehari kemudian giliran Hamsa Ali warga Kecamatan Pulau Hiri yang harus kehilangan atap rumahnya tersapu angin puting beliung.
Melihat kondisi ini Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), Kota Ternate, Fahmi menjelaskan fenomena angin kencang yang terjadi di beberapa wilayah Maluku Utara disebabkan karena berkumpulnya awan Cumulonimbus atau CB yang di dalamnya ada potensi hujan lebat, petir, serta badai angin kencang.
BACA JUGA: Angin Puting Terjang Pulau Hiri
“Awan CB ini menyebabkan kecepatan angin yang begitu tinggi, ketika menuju ke daratan bisa menumbangkan pohon, dan merusak rumah.” Tegas Fahmi saat ditemui di ruang kerjanya.
Fahmi juga mengingatkan, jika secara umum di Wilayah Maluku Utara beberapa waktu kedepan masih berpotensi terjadi angin kencang.
“Ada potensi di Halmahera Utara, Halmahera Barat, Tidore, Sofifi dan Kota Ternate.” Ungkap Fahmi sembari menambahkan jika fase berlangsungnya angin kencang biasanya tidak lama tergantung kondisi local.(tr-01)
Reporter: Rahmat Akrim
Editor: Wawan