Membaca Realitas

Berjualan di Badan Jalan PKL Bayar Retribusi ke Dishub

TERNATE (kalesang) – Memasuki pekan terakhir Ramadan, Minggu (24/4/2022), Pedagang Kaki Lima (PKL) tampak memenuhi ruas jalan belakang Jatiland Mall, Kelurahan Gamalama, Kota Ternate, Maluku Utara.

Pantuan kalesang.id, lokasi tersebut dipenuhi PKL yang memadati bahu jalan. Berbagai jenis kebutuhan dapur seperti sayur mayur, bawang, cabai, tomat, jeruk, jagung manis memenuhi lapak dagangan PKL.

Bukan itu saja, ada beberapa pedagang yang menjual minuman ringan, kue kering untuk kebutuhan lebaran.

Nita (25) pedagan sayur saat wawancarai kalesang.id mengaku  sudah lama berjualan di area tersebut, namun tidak pernah ada pedagang yang membuka lapak hingga di depan Kantor Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Malut karena posisinya jauh dari lokasi Pasar Higienis Gamalama.

“Area pasar utama bualan puasa ini padat. Kami tidak dapat lokasi jualan.” Jelas Nita.

Ia menceritakan, sebelum Ramadan ia dan teman-teman PKL membuka lapak di seputaran Pasar Gamalama. Tapi saat Ramadan lokasi mereka digunakan pedagang Takjil hingga mereka tergusur.

“Kadang gara-gara tempat jualan torang (kami) bakulai (berkelahi), sehingga tong cari tempat yang kosong.”Beber Nita.

Sambungnya, sejak pukul 5.00 WIT subuh mereka sudah berjualan hingga siang hari.

Julkifli (20) pedagang tomat saat ditemui kalesang.id, menyebut berjualan saat berjualan dalam area pasar ia mendapatkan keuntungan paling besar Rp500 ribu, namun saat pindah ke lokasi itu, dalam sehari pendapat Rp1 juta.

“Jual disini lebih untung.” Beber Julkifli.

Untuk berdagang di lokasi itu, para PKL wajib membayar retribusi dari Dinas Perhubungan Kota Ternate sebesar Rp2 ribu dan retribusi sampah Rp2 ribu.(tr-06)

 

 

Reporter: Aryanto Umalekhoa l Editor: Wawan Kurniawan