TIDORE (Kalesang) – Nasrullah Lamadi, S.Pd., M.Pd, akademisi (Unkhair) sekaligus pegiat literasi di Sofifi mengapresiasi kegiatan semarak hari raya Idhul Fitri oleh Pemuda Kelurahan Cobodoe yang digelar beberapa waktu lalu.
Menurut dia, kegiatan yang dialiri semangat kebudayaan tersebut, perlu diberdayakan dan terus digalakkan.
Dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unkhair itu, bilang bahwa kegiatan dan ivent semacam ini perlu digalakkan secara menyeluruh di Kota Tidore Kepulauan baik itu di Tidore pulau maupun di daratan Oba.
“Hal pertama yang paling dasar adalah menarasikan kata “Faduli” (peduli) untuk bisa menggugurkan semua keraguan.” Ujar laki-laki yang kerap disapa Ula itu.
Tetapi dia bilang, momok yang sangat menakutkan bagi para pemuda dan paling intens adalah kurangnya perhatian dari pemerintah khususnya pemerintah kota Tidore kepulauan.
“Pergerakan ivent-ivent pemuda yang digalakkan disetiap pemuda desa dan kelurahan yang ada di Tidore Kepulauan ini, hanya bermodalkan semangat tetapi didorong secara masive untuk pemerintah kota Tikep saya pikir belum ada.”Ketusnya.
Ia mencontohkan Bandung, ada satu gedung semacam gedung seni, yang itu menjadi pusat kreativitas pemuda di Bandung.
Dia melanjutkan, kemudian jika berkaca di Jogja dan kota-kota lainnya, begitu tampak perhatian pemerintah disetiap komunitas-komunitas, Baik komunitas literasi, komunitas sastra, komunitas budaya, maupun komunitas musik.
“Itu orang tau harus ada. Tapi memang lagi-lagi Pemkot Tikep merasa bahwa pemuda ini hanya seremonial padahal pemuda ini adalah bentuk penggerak apa saja.” Tukas Nasrullah. (tr-04)
Reporter: M Rahmat Syafruddin
Editor : Wawan Kurniawan