Membaca Realitas

Nur Amelia, IRT yang Bantu Suami Mengolah Sagu di Kepsul

SANANA (kalesang) – Nur Amalia Batulu, selain menjadi ibu rumah tangga (IRT), perempuan satu anak ini juga membantu suaminya, Irfan Buamona untuk mengolah sagu di Desa Fogi, Kecamatan Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Provinsi Maluku Utara.

Amelia dan Irfan adalah pasangan muda yang menikah di 2020 lalu. Pertama kali mereka berdua bertemu di Taliabu. Saat itu, Irfan bekerja sebagai karyawan pemasang tiang listrik.

Setelah dari Taliabu, Irfan balik lagi ke Sanana, Kepsul. Lantaran Amelia terlalu mencintai Irfan, akhirnya perempuan itu memutuskan untuk mengikuti kekasihnya di Sanana.

“Iya betul, saya biasa bantu suami mengolah sagu mulai dari pagi hingga sore hari.” Kata perempuan 21 tahun saat ditemui kalesang.id di tempat pengolah sagu, Rabu (25/5/2022).

Irfan Buamona Suami dari Nur Amelia (Foto: Karman Samuda/Kalesang.id)

Sementara Irfan, lelaki 23 tahun itu mengatakan, pekerjaan mengolah sagu yang mereka pakai ini semuanya sudah menggunakan alat modern. Alat yang dimaksud, di antaranya mesin sensor, mesin parut kelapa dan mesin sanyo. Selain menjadi pengolah sagu, sesekali dia bekerja sebagai pemotong kayu.

Meski sudah gunakan alat modern, menurut Irfan, tetapi tidak boleh dianggap remeh. Karena proses penebangan hingga selesai itu cukup menguras tenaga.

“Kita harus tebang, kemudian potong ukuran 1 meter, setelah itu kita tarik menggunakan tali menuju ke tempat pembuat sagu. Selanjutnya kita potong dan dimasukkan ke mesin parut. Kemudian diolah jadi sagu.” Kata Irfan.

Sementara untuk harga pasar, Irfan menyebut, bisa sampai di kisaran Rp120.000-150.000 per tumang. Kali ini ditargetkan hasil yang didapatkan sebanyak 40 tumang lebih. (tr-02)

 

 

Reporter: Karman Samuda
Redaktur: Junaidi Drakel