Membaca Realitas
728×90 Ads

Ishak Naser: Perekonomian Malut Meningkat, Kemiskinan Masih Tertinggi

TIDORE (kalesang) – Meski perkonomian Provinsi Maluku Utara (Malut) mengalami peningkatan, tetapi angka kemiskinan di daerah yang dimpimpin Abdul Gani Kasuba (AGK) masih terbilang tinggi.

Hal ini disampaikan anggota DPRD Provinsi Malut, Ishak Naser pada menjadi narasumber di kegiatan dialog publik yang digagas oleh Universitas Nuku, Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekraf) Kota Tidore, serta Pemerintah Provinsi Maluku Utara dengan tajuk “Pembangunan Home Industri Berbasis Ekonomi Kreatif Menuju Revolusi Industri, Sebuah Prospek Ekonomi Daerah Kepulauan”, di aula Universitas Nuku Kota Tidore Kepulauan, Selasa (31/5/2022).

“Dari berbagai data yang sudah kita dapat, kemudian dikaji dan sudah dibahas bersama Pemerintah Provinsi, kita sepakat bahwa sektor basis, yakni perikanan, pertanian dan kawan-kawannya yang intinya di luar sektor pertambangan, ekonomi Maluku Utara harus digerakkan.” Katanya.

Sektor basis ini, lanjut politisi NasDem itu, merupakan pokok perekonomian Maluku Utara dalam konteks wilayah kepulauan. Fakta saat ini kalau dilihat, perekonomian Malut justru berbalik dari apa yang diharapkan.

Sektor basis yang menjadi prime over, lanjut alumni HMI, tidak bergerak tetapi sektor pertambangan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sektor pertambangan mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan.

“Sektor pertambangan mungkin tumbuh sekitar 9 persen, kontribusinya sudah 13 persen. Sedangkan sektor pertanian dari 3,5 persen, sekarang turun jadi 1 persen dan kontribusinya sekitar 14 persen.” Bebernya.

Selain itu, wakil rakyat provinsi itu menambahkan, secara umum industri pertambangan tumbuh 114 persen yang kontribusinya 26 persen. Tetapi ini justru tidak memberikan gambaran pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

“Kenapa bisa begitu, kita harus jujur bahwa perekonomian ini tidak dinikmati oleh kita. IKM dan UMKM juga tidak menunjukkan progres, kemiskinan juga masih tinggi dan tidak bergerak turun.” Ujarnya.

“Padahal perekonomian kita bergerak cepat sekali, seharusnya ekonomi kreatif kita juga ikut bergerak, UMKM dan IKM kita juga ikut bergerak. Faktanya UMKM dan IKM kita ngos-ngosan.” Sambung Ishak.

Kalau mau membangun home industri dengan ekonomi kreatif itu, kata Ishak, harus punya konsep yang jelas. Harus dicari tahu bahwa home industri dan ekonomi kreatif ini kira-kira bergerak pada sektor dan perekonomian mana yang mau kita lakukan.” Tanya Ishak.(tr-04)

 

Reporter: M. Rahmat Syarfuddin
Redaktur: Junaidi Drakel  
728×90 Ads