Membaca Realitas
728×90 Ads

Sulastri Sangadji Sabet Juara-I Lomba Menulis Opini HUT Kepsul

TERNATE (Kalesang) – Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) yang ke-19 tidak saja dimeriahkan dengan pembagian 90 sertipikat tanah ke masyarakat Trans Modapuhi, Kecamatan Mangoli Utara, Maluku Utara.

Lebih dari itu, Pemuda Sula yang berada di Kota Ternate turut memberikan kontribusi dengan membuat lomba menulis opini tingkat umum bagi seluruh masyarakat Kepsul.

Sedikitnya, terdapat 20 peserta yang mengikuti lomba itu dengan beragam tulisan yang disajikan, baik soal infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pelayanan publik dan persoalan kekerasan seksual di Kabupaten Kepsul.

“Isu-isu yang diangkat dalam lomba menulis cukup menarik, terutama soal kejahatan seksual. Sehingga saya mengangkat soal isu kekerasan seksual.” Ucap Sulastri Sangadji saat diwawancarai, Rabu (1/6/2022).

Perempuan Juara 1 lomba menulis opini itu mengatakan dalam tulisannya menyajikan sebuah gagasan, dimana terdapat dua penawaran yang diberikan yakni pembuatan studi keperempuanan dan membentuk aturan pelaksana dari rancangan undang-undang tindak pidana kekerasan seksual.

Hal yang sama juga disampaikan, Julianti Umabaihi pemenang juara ke-2 yang menulis tentang isu pertanian bahwa dengan perkembangan teknologi atau perkembangan pertanian saat ini, harus dibarengi dengan smart farming atau pertanian cerdas.

“Jadi bagaimana petani Indonesia khususnya petani Kepsul harus bergeser ke situ, dan itu juga peluang untuk generasi untuk terjun ke dunia pertanian.” Sebut Julianti.

Sementara pemegang juara-III, Samsuria Buamona mengatakan bahwa banyak infrastruktur sekolah terutama di Kepsul yang tidak dibarengi fasilitas yang cukup.

“Padahal pendidikan sangat penting untuk generasi Kepsul, agar tampil menjadi lebih baik seperti siswa-siswi di luar sana.” Cetusnya.

Terpisah, Koordinator Lomba Menulis Opini, Junaidi Drakel mengatakan lomba ini dilakukan untuk merayakan HUT Kabupaten Kepsul ke-19 dengan cara yang berbeda. Karena selama ini perayaan yang sering dilakukan oleh pemerintah hanya bersifat serimonial saja.

“Makanya kita lakukan ini untuk menyampaikan ke Pemda Sula bahwa masih banyak yang harus diurus. Bukan saja menyewa artis lalu ajak masyarakat joget-joget. Tulisan yang dikirimkan oleh pemuda Sula ini membuktikan bahwa ada kegelisahan yang mereka pendam.” Katanya.

Tentu, lanjut Junaidi terselenggaranya kegiatan ini tidak terlepas dari orang-orang baik telah membantu, sehingga kegiatan ini dapat terlaksana. Pertama kali publikasi soal lomba menulis, banyak yang mengira bahwa itu dilakukan oleh pemerintah. Padahal tidak, itu murni dilakukan oleh pemuda Sula yang masih gelisah dengan kondisi di Sula.

“Terima kasih kepada Faris Bobero, Ikram Salim dan Galim Umabaihi yang bersedia menjadi juri. Terima kasih kepada senior-senior Sula di Ternate yang telah membantu. Terima kasih kepada semua peserta yang telah berpartisipasi dalam mengikuti lomba menulis.” Tutup Junaidi. (m-01)

 

 

Reporter : Rahmat Akrim

Redaktur: Wawan Kurniawan

728×90 Ads