TIDORE (kalesang) – Dalam satu bulan bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar yang masuk ke Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Provinsi Maluku Utara, hanya 5 ton. Jumlah tersebut tidak sebanding dengan kebutuhan yang diinginkan nelayan.
Penetapan banyaknya minyak subsidi itu atas dasar kerja sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (DKP). Kerja sama itu terkait dengan subsidi BBM yang dikhususkan untuk nelayan.
Jadi, yang bertanggung jawab atas pengelolaan itu, yakni CV. Aromabai yang ditempatkan di Stasiun Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Goto. Hanya saja, solar yang ditangani sebanyak 5 ton itu tidak mencukupi kebutuhan nelayan yang ada di Tidore.
Sebenarnya, DKP Kota Tidore ingin membantu kesulitan yang dialami nelayan dalam mendapatkan solar, hanya saja kewenangan tersebut sudah dilimpahkan ke DKP Provinsi Maluku Utara.
Tentu, yang bisa dilakukan DKP Tidore hanya berupa rekomendasi. Dari rekomendasi itu, akhirnya mendapat titik terang. Karena CV. Tidore Utama yang merupakan salah satu penyuplai minyak di Kota Tidore itu mau bekerja sama dengan DKP Tidore.
Kerja sama itu untuk membantu nelayan yang masih membutuhkan minyak solar. Namun, itu hanya berlaku selama setahun. Setelah itu, bisa direvisi kembali untuk melanjutkan kerja sama.
“Jumlah kapal di atas ukuran 30 GT untuk nelayan di Tidore sekira 40 lebih. Kapal sebanyak itu tidak bisa hanya 5 ton solar.” Kata Analis Pengawas Perikanan di DKP Tikep, Djabal Namsa saat dihubungi kalesang.id, Kamis (7/7/2022).
Berapa hari kemarin, Djabal mengatakan, mereka baru saja merevisi rekomendasi tahun lalu yang sudah habis masa berlakunya. terdapat 10 kapal ikan di Kota Tidore akan ditangani oleh CV. Tidore Utama, antaranya Kapal Inka Mina 986, Inka Mina 277, Inka Mina 275, Inka Mina 777, Inka Mina 523, Inka 989, Inka Mina 279, Inka Mina 778, Bina Karya dan kapal 035.
“Jadi itu yang saya rekomendasikan untuk memperoleh kuota solar di CV. Tidore Utama per bulannya.” Pungkasnya.(tr-04)
Reporter: M Rahmat Syafruddin
Redaktur: Junaidi Drakel