Membaca Realitas
728×90 Ads

Aksi Tuntutan Berhentikan Kades Wainib dari Jabatannya Dinilai Kepentingan Beberapa Oknum

SANANA (kalesang) – Aksi tuntutan untuk memberhentikan Kepala Desa Desa Wainib, Kecamatan Sulabesi Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Arman Duwila dari jabatannya, dinilai hanya kepentingan segelintir oknum.

Pada Kamis (15/9/2022) beberapa warga Wainib dan dua organisasi kepemudaan (OKP) gelar aksi di depan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kepsul. Di situ mereka mendesak agar Kejari periksa Kepala Desa (Kades) Wainib karena tidak membayar tunjangan aparatur desa.

Selain itu, massa aksi juga mendesak Bupati Fifian Adeningsi Mus untuk memberhentikan Arman Duwila karena dinilai melanggar aturan desa, dalam hal ini menerbitkan SK pemberhentian dan pengangkatan aparatur pemerintah desa sejak 5 Januari 2022 dan 10 Januari 2022.

Namun, aksi tersebut mendapat respon dari berbagai warga yang ada di Desa Wainib. Sebagian warga menganggap gerakan yang dimotori oleh Mulkin Fokaaya dan Rusdiyanto Umagap tersebut syarat dengan kepentingan pribadi dan kelompok tertentu yang sejak awal tidak menginginkan Arman Duwila menjadi Kepala Desa Wainib.

“Itu tuntutan segilintir oknum masyarakat yang syarat dengan kepentingan pribadi dan kelompok.” Kata Basirun Umasugi, salah satu warga Desa Wainib, Jumat (16/09/2022).

Sementara salah satu pengurus Pemuda Desa Wainib, Darmin Umagap menegaskan, bahwa tuntutan yang disampaikan Mulkin Fokaaya selaku Ketua Pemuda Desa Wainib dalam orasi kemarin, bukan murni keinginan pemuda, melainkan keinginan pribadinya.

“Tuntutan massa aksi sangat tendesius dan kontradiktif dengan kepemimpinan Arman Duwila sebagai Kepala Desa Wainib. Karena saat mereka (Mulkin cs, red) melakukan aksi pertama di beberapa waktu lalu, kepala desa ingin berikan penjelasan, tapi mereka tidak mau. Mereka malah melanjutkan aksi di kantor camat. Ini kan aneh. Ada apa.” Kata Darmin dengan dengan nada tanya.

Warga yang ikut aksi kemarin, lanjutnya, merupakan masyarakat yang sejak awal tidak menginginkan Arman Duwila menjadi Kepala Desa Wainib.

“Itu mereka hanya ingin cari kesalahan, seakan-akan apa yang dituduhkan itu benar. Karena itu, kami mayoritas masyarakat Desa Wainib meminta agar Pemda tidak terprovokasi dengan tuntutan mereka yang sangat tendesius itu.” Pintanya.

Baca Juga: Warga Desak Kejari Kepulauan Sula Periksa Kades Wainib

Hal senada disampaikan juga oleh imam masjid Desa Wainib, Yakub Fokaaya. Yakub mengaku senang dengan kepemimpinan Arman Duwila sebagai Kepala Desa Wainib.

“Kami masyarakat Desa Wainib sangat senang dengan kepemimpinan Arman Duwila. Karena yang kami lihat, Arman Duwila merupakan salah satu sosok pemimpin yang sangat transparansi terhadap warganya. Arman juga salah satu pemimpin yang baik dan memiliki sopan santun dalam bermasyarakat.’ Kata Yakub.

“Selain itu, dari segi keagamaannya, dilihat baik. Kalau dituduh korupsi, itu tuduhan yang mengada-ada.” Tambah Yakub.

Yakub berharap agar Pemda Kepsul gegabah merespons tuntutan yang disampaikan sejumlah oknum masyarakat Wainib yang terkesan mengada-ada itu.

“Kami masyarakat Wainib yakin Pemda akan bijak menyikapinya.

Sementara Kepala Desa Wainib, Arman Duwila menanggapi datar terkait aksi yang dilakukan Rusdiayanto Umagap dan Mulkin Fokaaya cs. Mantan Sekretaris HMI Komisariat Teknik Universitas Khairun Ternate tahun 2009-2010 itu justru memberikan apresiasi.

“Itu hak mereka dalam dunia demokrasi. Saya memberikan apresiasi karena aksi itu bagian dari kontrol sosial.” Katanya.

Namun, mantan Ketua BEM Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Teknik Unkhair Ternate menyayangkan sikap massa aksi yang enggan mau mendengar penjelasannya saat aksi pertama beberapa waktu lalu.

“Saat aksi pertama, saya ingin memberikan penjelasan atas apa yang dituduhkan, tapi mereka tidak mau. Tapi, tidak apa-apa. Karena itu warga saya, saya tidak marah.” Bebernya.

Terkait tuduhan-tuduhan massa aksi, dia serahkan sepenuhnya kepada Yang Maha Kuasa. Jabatan ini adalah amanah dari Tuhan.

“Kelak, jika Tuhan mau mengambilnya, saya bisa apa? Ya, saya hanya bisa berikhtiar saja.” Pungkas Arman.(tr-02)

Reporter: Karman Samuda

Redaktur: Junaidi Drakel 

728×90 Ads