TIDORE (kalesang) – Keunikan alam membuat Akbar Marasaoly Mahasiswa lulusan Fakultas Hukum tertarik dalam budidaya bonsai, dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
Sail Tidore 2022, terdapat 100 stand Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal yang mempromosikan produknya masing-masing.
Akbar Marasaoly (27), salah satu pelaku UMKM mengatakan, terdapat 5 tanaman bonsai yang dipromosikan pada Sail Tidore 2022, masing-masing tanaman bonsai dibandrol dengan harga berbeda-beda, sesuai dengan ukuran dan tampilannya.
“Dari 5 bonsai ini ada yang mencapai sejuta, karena dilihat dari tampilan yang cukup menarik.” Ungkapnya.Selasa (29/11/2022).
Ia bilang, walaupun satu pohon bonsai dibandrol dengan harga sejuta, namun banyak yang membeli dan tertarik dengan tanaman satu ini.
Kata Akbar, bermula menanam bonsai dipelajari dari YouTube, hingga akhirnya muncullah ide untuk menanam bonsai, hal ini dilakukan sejak 5 tahun lalu.
“Dan hari ini saya promosikan kehadapan para pengunjung yang datang di Sail Tidore, saya merasa tidak sia-sia dengan hasil kerja keras saya selama ini, empat bonsai saya sudah terjual.” Katanya.
“Sebenarnya kita sebagai anak muda harus kreatif, melihat segala peluang yang itu menghasilkan keuntungan, karena hidup di era sekarang, tidak kreatif kita akan kalah.” Jelasnya.
Mahasiswa Sarjana Hukum ini, mengaku dirinya tertarik dengan seni sejak kuliah.
Ide untuk menanam bonsai ini karena kecintaan dia terhadap sesuatu yang natural dan dibuatlah miniatur alam dari pohon bonsai.
Walaupun dengan gelar SH, pekerjaan Akbar sehari-hari adalah sebagai design grafis, hal ini digeluti sejak masih kuliah hingga sekarang.
“Sebagai anak muda yang hidup di era yang sudah modern seperti ini seharusnya kita lebih kreatif, manfaatkan apa yang ada di gadget misalkan mencari sesuatu yang bermanfaat ketika menggunakannya, sekiranya bisa menghasilkan nilai.” Tambahnya.
“Harapan saya semoga setelah Sail Tidore ini, kami sebagai pekerja seni mempunyai wadah karena di Tidore ini banyak orang kreatif, kami butuh wadah agar kerja keras kita juga punya nilai.” Harapnya. (tr-04)
Reporter: Siti Halima Duwila
Redaktur: Yunita Kaunar