TERNATE (Kalesang) – Dalam rangka Pemilihan Umum 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Maluku Utara gelar kegiatan sosialisasi pengawasan partisipatif, Senin (19/12/2022).
Dalam laporan Panitia pelaksana, Plt Kabag Pengawasan dan Data Informasi, Bawaslu Maluku Utara (Malut), Asri mengungkapkan, pihaknya melibatkan berbagai elemen masyarakat seperti komunitas dalam sosialisasi dengan jumlah peserta 140 orang.
“Dalam kegiatan ini Bawaslu gandeng beberapa mitra strategis dari kalangan komunitas dengan harapan komunitas akan menjadi corong dalam pengawasan Pemilu 2024 di kalangan mereka.” Katanya saat gelar kegiatan di Sahid Bella Hotel Ternate.
Sementara itu, Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Malut, Ikbal Ali dalam pembukan mengatakan, menyongsong Pemilu 2024, Bawaslu berkoordinasi dan kerja sama dengan mitra-mitra strategis dalam rangka pengawasan partisipatif.
Pengawasan partisipatif, lanjutnya, merupakan wadah kolaborasi antara Bawaslu dengan masyarakat dalam meningkatkan fungsi pencegahan dan pengawasan, dengan tujuan agar masyarakat sadar akan pentingnya menjaga perilaku yang dapat merusak sendi-sendi demokrasi, sehingga mampu mendorong Pemilu yang berkualitas dan bermartabat.
“Di sini kita sadar bahwa Bawaslu tidak dapat melakukan pengawasan secara optimal dikarenakan keterbatasan personel, sehingga membutuhkan peran serta masyarakat agar turut andil dalam melakukan pengawasan.” Katanya.
Ikbal berharap kegiatan ini bisa memberikan kesadaran partisipasi masyarakat untuk melakukan pengawasan mengawal proses demokrasi ke arah yang lebih baik
“Keterlibatan masyarakat dalam setiap tahapan Pemilu menjadi langkah strategis untuk mengawal proses demokrasi sehingga dapat menghasilkan pemimpin yang amanah dan berkualitas.” Bebernya.
“Kami berharap peserta nantinya juga berperan dalam pengawasan pelanggaran Pemilu jika terjadi dugaan pelanggaran, dan dapat saja dilaporkan ke Bawaslu.” Harap Ikbal.
Pemilu 2024, menurutnya, adalah momen pertama kali Bangsa Indonesia menyelenggarakan Pemilu secara serentak. Baik itu Pileg, Pilpres maupun Pilkada dimana tahapannya berjalan bersamaan.
“Belajar dari Pemilu 2019, lanjut Ikbal, cukup berat bagi penyelenggara pemilu jika bekerja sendiri, terutama dari Bawaslu yang melakukan pengawasan dengan keterbatasan personel, luas wilayah dan sebagainya.” Bebernya.
Untuk itu, kata Ikbal, sangat penting kehadiran masyarakat dalam pelaksanaan Pemilu di Maluku Utara ini terutama dalam mengawal setiap tahapan. Pentingnya melakukan pengawasan partisipatif dari seluruh masyarakat termasuk kalangan komunitas yang masih memiliki nilai-nilai idealisme.
Sekadar diketahui, Pemilu serentak 2024 memiliki dua agenda besar, yaitu pemilihan presiden dan wakil presiden, DPR, DPD dan DPRD yang dilaksanakan pada 14 Februari 2024. Sedangkan pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati dilaksanakan pada 27 November 2024.(red)
Editor: Junaidi Drakel