Kejahatan di Kota Ternate Meningkat
Kapolres: Kami akan Lakukan Langkah Preventif
TERNATE (Kalesang) – Tingkat kejahatan di Kota Ternate, Provinisi Maluku Utara (Malut), selama tahun 2022 semakin tinggi dari tahun 2021.
Hal itu disampaikan oleh Kapolres Ternate, AKBP Andik Purnomo Sigit pada saat gelar konfrensi pers akhir tahun, Sabtu (31/12/2022).
Andik mengatakan, kasus tindak pidana di tahun 2021 berjumlah 135. Sementara di tahun 2022 sebanyak 188 kasus yang ditangani.
“Jadi di tahun ini mengalami kenaikan 53 kasus tindak pidana.” Kata Andik.
Baca Juga: Polsek Ternate Utara Selesaikan 56 Kasus, Pencurian Handphone Tertinggi
Dari jumlah kasus ini, lanjutnya, tindak pidana penganiayaan masih menempati urutan pertama, kemudian pencurian, serta pengeroyokan dan penganiayaan.
“Di tahun 2021 tindak pidana penganiayaan paling tertinggi, yakni sebanyak 23 kasus, pencurian sebanyak 15 kasus, pengeroyokan dan atau penganiayaan 13 kasus.” Jelasnya.
Di tahun ini selain mengalami peningkatan, kata Andik, kasus penganiayaan masih di urutan pertama dengan 42 perkara, kekerasan anak di bawah umur sebanyak 19 perkara, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sebanyak 16 perkara.
Baca Juga: Polres Kepulauan Sula Tangani Tiga Kasus Narkoba Jenis Sabu dan Ganja
“Untuk kasus tindak pidana korupsi (Tipikor) ada 5 kasus yang ditangani, 2 kasus masih dalam perhitungan di Inspektorat, dan 3 kasus masih dalam proses penyelidikan.” Bebernya.
Jadi, Andik menambahkan, di tahun 2022 ini ada 7 kasus yang paling menonjol, yakni penganiayaan, kekerasan anak di bawah umur, KDRT, pencurian, pengeroyokan, penganiayaan, persetubuhan anak di bawah umur dan pelanggaran terhadap Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
“Tidak terkecuali tindak pidana Narkotika pun mengalami kenaikan, di tahun 2021 sebanyak 20 kasus. Naik di tahun naik menjadi 40 kasus.” Ujarnya.
Baca Juga: Polres Tikep Kekurangan Personel
Dengan adanya data kinerja dari Polres Ternate di akhir tahun 2022 ini, Andik mengaku akan mengupayakan langkah penegakkan hukum dan pembinaan. Karena sejatinya prestasi yang terbaik adalah setidak-tidaknya mampu mencapai 0 crime (zero crime).
“Kami akan melakukan langkah preventif, tentunya penegakkan hukum, di samping itu kami utamakan pembinaan.” Tandasnya.(tr-08)
Reporter: Marwan Agil
Redaktur: Junaidi Drakel