GP Ansor Soroti Kinerja BNN Maluku Utara
Minta Daerah Tambang Ikut Diawasi
TERNATE (kalesang) – Peredaran Narkotika dan zat adiktif berbahaya di Maluku Utara, menjadi perhatian serius Gerakan Pemuda (GP) Ansor Maluku Utara.
Pasalnya GP Ansor menilai masih banyak daerah di Maluku Utara yang hingga saat ini belum terawasi dengan baik seperti darah tambang.
“13 tahun sudah Badan Narkotika Nasional Provinsi Maluku Utara hadir di Maluku Utara, namun hanya 3 wilayah saja yang ada perwakilan.”Ketus wakil ketua I GP Ansor Maluku Utara, Adam Basirun Sabtu (14/1/2023).
Hingga saat ini dari 10 Kabupaten kota di Maluku Utara, baru ada di Kota Tidore Kepulaun, Kabupaten Halmahera Utara, dan Kabupaten Pulau Morotai yang memiliki kantor BNN.
Padahal secara geografis kata Adam, Maluku Utara merupakan daerah yang berpulau-pulau yang sangat berpotensi menjadi lokasi masuknya Narkotika ke Maluku Utara. Apalagi Kabupaten Halmahera Tengah yang berdekatan dengan Papua, Papua barat, dan Papua Nugini.
Tambahnya, Kabupaten Halmahera Tengah dan Halmahera Selatan lokasi terbesar operasi perusahaan pertambangan yang memiliki ribuan karyawan lokal dan internasional harus menjadi atensi tersendiri bagi BNNP.
“Karyawan yang bekerja di dunia pertambangan didominasi warga negara Tiongkok yang keluar masuk, apakah diperiksa secara intensif terkait Narkotika?.”Tanya Adam dengan nada ketus Adam.
Dengan gaji yang besar tambah Adam, bakal menjadi incaran para bandar Narkoba, apalagi tanpa pengawasan yang ketat.
“Langkah antisipatif BNNP, harus membentuk BNN di daerah tersebut.”Tutupnya.(tr-08).
Reporter: Marwan Agil
Redaktur: Wawan Kurniawan