Jumlah Guru Profesi di Malut Rendah, Akademisi Minta Pemda Proaktif
Pendaftaran PPG Harus Dikawal Pemerintah Daerah
TERNATE (kalesang)– Jumlah guru profesional di wilayah Maluku Utara masih terhitung rendah dan bisa berdampak pada mutu pendidikan.
Sekretaris Lembaga Program Profesi Guru (PPG) Universitas Khairun (Unkhair), Kota Ternate, Dr. Zulkifli Zam Zam mengungkapkan, berdasarkan data yang dikantonginya, per tahun 2022, jumlah guru di wilayah Maluku Utara sebanyak 22.000, namun hanya sebagian kecil yang telah tersertifikasi.
“Hal itu perlu dipertanyakan, terkait pengawalan dan pembinaannya.” Ungkapnya kepada kalesang.id, Sabtu (14/1/2023).
Menurutnya, salah satu kelemahan yang mempengaruhi rendahnya angka itu, adalah kurangnya proaktif dari pihak Pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota dalam melakukan pendampingan dan mengupgrade jumlah guru yang berpontensi menjadi guru profesional.
“Pendaftaran PPG itu harus dikawal oleh pemprov maupun pemerintah kabupaten/kota.” Tegasnya.
Padahal, baginya sertifikasi tersebut sangat bermanfaat dan akan berdampak pada kesejahteraan guru. Yang mana, akan mendapatkan tunjangan diluar gaji pokok.
“Guru profesional itu nanti akan terbantu kesejahteraannya, selama ini guru yang tergolong belum tersertifikasi hanya mendapatkan 1 kali gaji pokok, kalau ada yang lebih maka itu menjadi beban daerah.” Ucapnya.
Ia mengaku, pihaknya bersedia untuk melakukan kerjasama dengan pemerintah untuk mendampingi guru-guru di Maluku Utara agar tersertifikasi.
“Kita hanya sosialisasi dan pendampingan kepada guru, kita siap membantu pemerintah.” Ujarnya.
Untuk itu, ia berharap agar pemerintah harus serius melakukan pemotretan data jumlah guru yang belum tersertifikasi, sehingga dari data tersebut, bisa dipetakan kendala yang dialami.
“Pemerintah harus serius, agar kendala yang dialami oleh guru-guru ketika mendaftar bisa diketahui.” Tandasnya.
Reporter: Sitti Muthmainnah
Redaktur: Wawan Kurniawan