Perempuan Berlatar Notaris Ini Bangun Usaha Dapur Nona Jo di Ternate
TERNATE (kalesang) – Memulai usaha kuliner akan menjadi salah satu bisnis yang cukup menantang untuk dilakukan.
Bangun usaha kuliner tidak hanya berlaku pada orang-orang yang hobi masak, hal yang perlu dilakukan adalah melihat peluang pasar dan tentunya tidak boleh sembarang memilih jenis makanan ataupun jenis minuman yang ingin dijual.
Hal ini dilakukan oleh Sindi pemilik kedai rumah makan Dapur Nona Jo yang saat ini dikenal kalangan masyarakat Kota Ternate, Maluku Utara.
Di tahun 2019 untuk pertama kali Sindi manfaatkan media sosial untuk berjualan. Hingga saat ini, Dapur Nona Jo sudah punya dua cabang di Kota Ternate, tepatnya di Jalan Pahlawan Revolusi dan Pelabuhan Semut.
Sindi bercerita, sejak duduk di bangku SD, ia sudah jualan kue buatan ibu. Sejak masih kecil ia sudah dididik agar lebih mandiri.
Berkat hal tersebut, perempuan yang saat ini bekerja sebagai seorang notaris itu, mulai terbiasa untuk jualan, hingga duduk di bangku SMP dan SMA pun ia masih jualan.
Baca Juga: Berbisnis dari Rumah yang Berbuah Manis
Tentu, jualan sudah jadi hobi Sindi, di perguruan tinggi, ia mulai kembali jualan beberapa barang, seperti aksesoris dan pakaian.
“Jadi, saya ke kampus itu bawa koper kecil, di dalamnya ada jualan saya. Teman-teman ada yang beli, kadang saya pakai sistem bayar per bulan. Saya juga jualan secara online, jual apa saja yang penting halal.” Katanya saat ditemui reporter, kalesang.id. Rabu (22/2/2023).
Sebenarnya, hal ini dilakukan oleh Sindi hanya untuk menambah uang jajan di kampus, agar uang milik orang tuanya untuk kebutuhan kuliah.
Setelah menyelesaikan studi di salah satu universitas di Surabaya, Jawa Timur, dia putuskan untuk kembali ke Ternate agar bisa bersama dengan keluarga. Dan kemudian menikah dengan suaminya Kristofel.
Singkat cerita, dalam perjalanan karir, Sindi terjun bisnis kuliner. Ia mengaku, bermula dari 2019, membuat tumpeng mini untuk merayakan ulang tahun sang kakek. Dari situ orang-orang mulai tertarik hingga akhirnya pesanan tumpeng mini mulai lancar.
Baca Juga: Berawal dari Bantu Ibu, Kini Sitna Hajar Baay Punya Usaha Sendiri
“Dari situ, sudah ada yang pesan, saya mulai tekuni untuk buat tumpeng. Pertama itu, saya masih jualan secara online di Instagram. Biasa yang dipesan itu, tumpeng besar dan tumpeng mini.” Tuturnya.
Seiring berjalannya waktu, di tahun 2021 Sindi buka kedai rumah makan sederhana. Hal ini dilakukan agar orang yang ingin pesan dan bisa langsung makan di kedai.
“Di kedai itu, kami jual beberapa menu olahan ikan tuna dan tumpeng juga. Banyak yang minat juga waktu itu, akhirnya kami putuskan untuk jual tuna dan tumpeng hanya open order saja. Biar lebih banyak waktu.” Bebernya.
Kata Sindi, untuk jualan ikan tuna ia punya alasan tersendiri. Karena ikan tuna punya manfaat yang banyak dan sangat baik bagi ibu hamil dan anak-anak.
“Jadi, makan ikan tuna tidak hanya kenyang saja. Sehat sudah pasti.” Ungkapnya.
Menurut Sindi, dalam usaha kuliner seperti ini, hal paling penting untuk dijaga adalah kualitas rasa, dari menu yang sudah disediakan dan kebersihan harus dijaga. Agar tidak mengecewakan konsumen yang datang.
“Sebenarnya untuk menarik perhatian konsumen hanya kualitas rasa yang perlu dijaga, kalau enak orang akan kembali lagi dan harus dikembangkan lagi sebenarnya.” Katanya.
Selain mengelola bisnis, Sindi juga salah satu perempuan yang saat ini mendedikasikan diri sebagai seorang notaris. Dengan pekerjaan sebagai seorang notaris, bisnisnya selalu dikontrol. Bahkan ia sendiri turun melayani setiap konsumen yang datang.

“Dari pagi sampai sore saya di kantor. Kemudian saya ke kedai untuk bantu karyawan, keseharian saya hanya seperti ini.” Ucapnya.
Baca Juga: Zalmi, Barista Kedai Deepa Coffee
Tentunya, kata Sindi, beberapa menu yang ada Dapur Nona Jo, hampir semua diminati oleh banyak orang. Bahkan ada pelanggan yang makan siang dan malam pesan dari kedai miliknya.
Untu strategi penjualan, saat ini Sindi lebih memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Gojek dan Grab. Selain itu, lebih menarik lagi konsep ruang Dapur Nona Jo, ia sendiri yang desain lebih feminim, sesuai dengan karakter seorang perempuan. Ini mendapat dukungan penuh dari suami, keluarga, sahabat dan lainnya.
“Sebenarnya bangun usaha seperti ini kita juga harus sabar, karena ada konsumen yang tidak sabaran. Jadi, pintar-pintar kita untuk melayani mereka.” Terangnya.
Selain itu, Sindi selalu membuka ruang bagi siapapun untuk diskusi ketika bangun usaha yang sama.
“Bangun usaha seperti ini, harus tekun kalau tidak tekun pasti gagal. Karena usaha sunyi sedikit langsung pesimis. Tekuni apa yang kita jalani saat ini. Percaya berkat Tuhan itu lebih besar.” Pungkasnya.(tr-04)
Reporter: Siti Halima Duwila
Redaktur: Junaidi Drakel
 
						
 
			 
				 
						