Membaca Realitas
728×90 Ads

Dahlia Memilih Bangun Usaha agar Bisa Bantu Suami yang Sebagai Buruh Pelabuhan Ternate

 

TERNATE (kalesang) – Dahlia M. Yamin, salah satu ibu rumah tangga di Kota Ternate, Maluku Utara, yang memilih membantu suami dengan membangun usaha jual kue.

Dahlia yang memiliki alamat di Kelurahan Jati, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate itu, memiliki bisnis cemilan sembunyi kacang dengan varian rasa dari kenari dan kacang mente, yang dikenal dengan nama Fajaru Jati.

Dahlia menuturkan, gunakan nama brand Fajaru Jati agar lebih mudah dikenali karena pakai bahasa lokal. Fajaru artinya perempuan dan Jati adalah kelurahan tempat ia tinggal.

Usaha yang dirintis oleh Dahlia, sejak tahun 2020, itu dilakukan sebelum dirinya bergabung di Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Dahlia mengaku, kesehariannya hanya mengurusi lima orang anaknya. Terkadang membuat ia jenuh karena hanya di rumah saja. Hingga akhirnya ia putuskan untuk tekuni usaha tersebut.

“Waktu itu saya hanya iseng-iseng untuk buat cemilan ini, agar bisa bantu suami yang kerja sebagai buruh di pelabuhan.” Katanya saat ditemui reporter kalesang.id, Senin (20/3/2023).

Kata Dahlia, memilih untuk tekuni usaha tersebut agar kebutuhan dapur dan uang jajan anak-anak tidak hanya diandalkan dari suaminya.

Kemudian, Dahlia mulai menawarkan produknya itu ke tetangga, beberapa orang pun mulai suka dengan hasil olahan perempuan 37 tahun ini.

Melihat peluang tersebut, Dahlia semakin semangat untuk mulai usahanya. Beberapa orderan mulai diterima, meskipun hanya dengan kemasan toples biasa, rasanya tak perlu diragukan lagi.

Perempuan yang hobi buat kue ini, mulai menitipkan hasil olahannya ke rumah makan, warung-warung terdekat yang dibandrol dengan harga Rp5 ribu.

“Jadi, banyak yang mulai suka waktu itu, ada yang pesan juga dari luar Kota Ternate, makin semangat dan mulai terima pesanan-pesanan.” Ucapnya.

Sebelumnya, kata Dahlia, cemilan sembunyi kacang ini sudah banyak dibuat oleh masyarakat pada umumnya. Tak mau kalah, ide pun muncul di kepalanya untuk membuat dengan rasa yang berbeda.

“Saya mulai coba dengan rasa kenari dan kacang mente, biar lebih berbeda dari yang lain.” Tuturnya.

Untuk rasa kenari, Dahlia mengaku, mudah didapatkan, belum lagi kenari merupakan khas Maluku Utara yang harus dimanfaatkan untuk menghasilkan keuntungan.

Bagi Dahlia, untuk mulai usaha seperti ini, tidak membutuhkan modal yang banyak. Dengan pengeluaran awal Rp100 ribu, modal akan kembali dan keuntungan pun ada.

“Dari modal awal yang itu, ada keuntungan, saya mulai berani untuk buat lebih banyak lagi. Dalam sehari saya buat 2kg terigu, sesuai dengan takaran atau pesanan.” Ujarnya.

Tentunya, usaha Dahlia pun mulai dikenal di beberapa kalangan masyarakat. Jika lebaran tiba, ia mulai terima pesanan.

Setelah usahanya berjalan, Dahlia mulai diajak oleh salah satu teman agar bisa bergabung dengan para pelaku UMKM yang lain. Ia pun memutuskan untuk bergabung.

“Saya mulai daftar waktu itu, memang ada beberapa persyaratan yang harus dilengkapi.” Katanya.

Meski begitu, Dahlia menyebutkan, dirinya belum paham dalam pemasaran. Namun, sejak bergabung dengan Wirausaha Unggulan Bank Indonesia (WUBI), dari situ ia mulai paham dalam hal berbisnis.

“Gabung dengan WUBI, kami yang ikut dapat pelatihan, mulai dari strategi pemasaran dan tentunya, kemasan-kemasan pun saya mulai ganti.” Katanya.

Untuk penjualan, Dahlia memanfaatkan media sosial seperti Facebook, Instagram, Tik-tok dan WhatsApp. Hasil olahan miliknya, saat ini dititip di pasar swalayan Taranoate dan Multi Mart Ternate.

Meskipun usahanya saat ini banyak diminati, namun Dahlia pernah merasakan ketika pesanan yang dibuat dibatalkan oleh pelanggannya. Hal itu tidak membuatnya langsung pesimis.

“Bangun usaha seperti ini memang tidak mudah, jatuh bangun dalam sebuah usaha itu pasti terjadi. Maka dari itu, kita perlu konsisten dengan niat awal.” Bebernya.

Tentu, dengan banyaknya UMKM saat ini, tidak membuat dirinya tidak percaya diri. Sebab, hasil olahan dari tangan Dahlia tak perlu diragukan lagi, apalagi dengan kemasan yang lebih menarik dan higienis.

“Saya berharap ke depannya pemerintah selalu mendukung para pelaku UMKM yang ada.” Harapnya.(tr-04)

 

Reporter: Siti Halima Duwila
Redaktur: Junaidi Drakel

728×90 Ads