Membaca Realitas
728×90 Ads

Rekomendasi Novel Sejarah Indonesia Terbaik, Mahasiswa Baru Wajib Baca

TERNATE (kalesang) – Biasanya mahasiswa membutuhkan buku-buku tertentu untuk membentuk pola pikir. Oleh karena itu, mahasiswa wajib untuk menambah pengetahuan.

Kegiatan membaca novel dapat menjadi aktivitas bermanfaat untuk menghabiskan waktu luang. Dengan banyaknya jenis novel yang tersedia di pasaran, kamu bisa memilih novel sesuai dengan seleramu.

Mulai dari genre romancethriller, hingga sejarah, semuanya memberikan pengalaman membaca yang berbeda-beda dan unik bagi para pembacanya.

Nah, salah satu jenis novel yang harus Anda coba adalah jenis novel sejarah dengan latar Indonesia.

Ketika mempelajari sejarah Indonesia di sekolah mungkin terasa membosankan, novel sejarah berlatar Indonesia dapat memberikan gambaran yang lebih berwarna tentang sejarah itu sendiri, disadur dari berbagai sumber.

Melalui novel sejarah Indonesia, Anda juga bisa mendapatkan ide tentang kondisi masyarakat yang ada di dalam novel.

Dengan demikian, kita bisa mengambil hikmah penting dari sejarah Indonesia tersebut. Yuk simak rekomendasi novel sejarah Indonesia terbaik untuk.

Contoh Novel Sejarah Indonesia

Jajaran novel sejarah Indonesia diisi oleh beberapa penulis ternama Indonesia, seperti Pramoedya Ananta Toer dan Leila S. Chudori.

Beberapa rekomendasi novel berikut ini juga telah meraih berbagai penghargaan, lho. Jadi, kamu tidak perlu meragukan kualitas pilihan novel sejarah Indonesia ini, ya!

1. Laut Bercerita – Leila.S Chudori

Buku Laut Bercerita – Leila.S Chudori

Novel sejarah ini bercerita tentang kisah perjuangan Laut, seorang mahasiswa sekaligus aktivis kritis yang berani menyuarakan isu sosial pada masa orde baru. Karena dianggap berbahaya, Laut beserta kelompoknya ditangkap dan disiksa.

Meskipun dihukum secara fisik dan mental, ia tetap bersikukuh memegang prinsipnya sampai akhir. Dengan membaca novel ini kamu akan mendapat gambaran bagaimana situasi masyarakat dan politik pada era tersebut.

2. Gadis Kretek – Ratih Kumala

buku Gadis Kretek – Ratih Kumala

Penasaran dengan sejarah perkembangan industri kretek di Indonesia? Kamu wajib baca novel sejarah yang satu ini.

Berlatar belakang era penjajahan Belanda hingga kemerdekaan, Gadis Kretek menceritakan napak tilas pencarian seorang perempuan misterius bernama Jeng Yah.

Perjalanan Lebas, Karim, dan Tegar dalam pencarian Jeng Yah tersebut ternyata sekaligus menguak rahasia gelap keluarga mereka.

3. Amba – Laksmi Pamuntjak

Buku Amba – Laksmi Pamuntjak.

Peristiwa G30S sepertinya akan menjadi catatan gelap negeri ini yang tidak akan pernah terlupakan dan menyisakan luka bagi banyak pihak.

Ada banyak sekali karya sastra seperti cerpen, puisi, dan novel yang dibuat untuk mengingatkan orang banyak akan peristiwa sejarah tersebut.

Salah satunya adalah Amba karya Laksmi Pamuntjak. Novel sejarah ini bercerita tentang Amba dan Bhisma, sepasang muda-mudi yang dipaksa berpisah karena situasi politik.

Meskipun Amba merupakan novel romansa, namun ada banyak sekali informasi sejarah yang bisa kamu dapatkan seperti gambaran kehidupan tahanan politik yang diasingkan di Pulau Buru yang bertahan dalam kesengsaraan dan penantian panjang untuk bisa pulang ke kampung halamanya.

4. Orang-Orang Proyek – Ahmad Tohari

Buku Orang-Orang Proyek – Ahmad Tohari

Kabul adalah seorang insinyur dengan integritas dan idealisme. Namun, ia terpaksa dihadapkan pada kenyataan bahwa dalam mengerjakan proyek jembatan di Indonesia, Kabul harus berhadapan dengan budaya korupsi yang masif.

Akhirnya, jembatan tersebut dibangun dengan mengesampingkan perencanaan yang seharusnya untuk memangkas biaya produksi.

Ahmad Tohari dalam novelnya tersebut ingin menunjukan betapa bobroknya oknum-oknum pada masa tersebut ketika menjalankan proyek untuk keuntungannya sendiri.

Ini juga sekaligus menjadi sindiran keras terhadap budaya korupsi yang terus merajalela.

5. Tetralogi Buru – Pramoedya Ananta Toer

Buku Tetralogi Buru – Pramoedya Ananta Toer

Pramoedya Ananta Toer adalah seorang sastrawan besar Indonesia yang telah melahirkan lebih dari 50 karya.

Karya-karya Pram merupakan aset berharga, selain yang sarat akan pegetahuan sejarah bangsa yang dapat menjadi renungan untuk kita semua.

Di antara banyaknya karya Pramoedya Ananta Toer, Tetralogi Buru merupakan karyanya yang paling terkenal.

Novel sejarah ini ini menceritakan perjalanan panjang Minke sebagai pencetus pers pribumi dan pergerakan nasional.

Tetralogi Pulau Buru terdiri dari empat bagian yakni Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah dan seri terakhir, Rumah Kaca.

6. Max Havelaar – Multatuli

Buku Max Havelaar – Multatuli.

Karya Multatuli atau Eduard Douwes Dekker dianggap menjadi bentuk perjuangan untuk melawan penindasan pada era kolonialisme Belanda.

Novel sejarah ini menceritakan kisah Havelaar seorang asisten residen Lebak Banten yang dicopot jabatanya karena terbukti menentang sistem tanam paksa.

Banyak kalangan menganggap Max Havelaar hanyalah sebagai karya satir. Multatuli dianggap tidak sedang memperjuangkan kebebasan sebuah bangsa melainkan sebuah upaya untuk mengembalikan kehormatannya sendiri.

7. Ronggeng Dukuh Paruk – Ahmad Tohari

Buku Ronggeng Dukuh Paruk – Ahmad Tohari.

Ahmad Tohari kembali sukses membawa pembacanya tercengang dan berpikir tentang masa lalu Indonesia yang kelam.

Kali ini Ahmad Tohari mengangkat kisah penari ronggeng di sebuah desa kecil bernama Dukuh Paruk.

Awalnya desa tersebut sangat miskin akibat kemarau panjang, namun berkat Ronggeng aktivitas perekonomian di desa tersebut bisa kembali berjalan.

Srintil adalah seorang gadis cantik yang dikagumi banyak orang. Berkat parasnya tersebut, ia diangkat sebagai penari ronggeng Dukuh.

Namun bukan berkah, pengangkatanya ini justru menjadi akhir dari kebebasannya sebagai perempuan. Ia tidak bisa lagi bersama kekasihnya, dan lebih parahnya Srintil harus rela menjadi objek seksualitas.

8. Halaman Terakhir – Yudhi Herwibowo

Buku Halaman Terakhir – Yudhi Herwibowo

Kali ini kita kembali pada masa orde baru. Novel sejarah Halaman Terakhir karya Yudhi Herwibowo bercerita tentang seorang Kapolri bernama Hoegeng yang punya idealisme tinggi.

Dihadapkan pada kasus besar pemerkosaan dan pencurian mobil, integritas Hoegeng diuji.

Meskipun sudah berusaha sekuat tenaga, sayangnya usaha Hoegeng dalam mengungkap kejahatan tersebut gagal karena kuasa politik yang menghalanginya mengungkap kebenaran.

9. Gadis Pantai – Pramoedya Ananta Toer

Buku Gadis Pantai – Pramoedya Ananta Toer

Feodalisme di Indonesia sangatlah menarik untuk dipelajari. Salah satu novel sejarah yang berhasil menggambarkan praktik feodalisme bangsawan di tanah Jawa adalah Gadis Pantai.

Dalam versi aslinya, novel ini berjumlah 3 seri, sayangnya sebagian naskah tersebut dirampas dan dirusak dari tangan sang penulis.

Novel sejarah ini menceritakan kisah seorang gadis yang dipaksa menikah dengan seorang priyayi Jawa.

Dengan status sosialnya yang rendah dan ketidakpastian status, gadis pantai harus berjuang bertahan hidup di dalam bangunan istana yang membuatnya terpenjara.

10. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck – Hamka

Buku Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck – Hamka.

Mungkin kamu sudah tidak asing dengan judul novel sejarah yang satu ini. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck memang menjadi salah satu novel yang paling diminati sepanjang zaman karena kisah cinta di balik balutan sejarah Indonesia.

Diangkat dari peristiwa nyata, kapal Van Der Wijck yang tenggelam di Lamongan Jawa Timur pada 1936, menceritakan kisah cinta segitiga antara Zainuddin, Hayati, dan Aziz. Novel ini juga sudah diangkat ke layar lebar dengan tokoh-tokoh utamanya diperankan oleh Pevita Pearce dan Herjunot Ali.

11. Cantik Itu Luka – Eka Kurniawan

Buku Cantik Itu Luka – Eka Kurniawan

Seorang perempuan bernama Dewi Ayu memiliki kecantikan yang bukannya mendatangkan keuntungan, tetapi kemalangan.

Kecantikan itu membuatnya dipaksa menjadi pelacur oleh tentara Jepang dan Belanda. Ia menjadi pelacur termahal yang banyak dicari oleh pelanggannya.

Dari pelacuran ini, Dewi Ayu dikaruniai empat anak perempuan yang tidak jelas ayahnya siapa.

Ketiga anak perempuannya memiliki paras yang tidak kalah cantik dengan sang ibu, tetapi anak keempatnya justru memiliki paras buruk rupa sejak lahir.

Terlepas dari fisiknya, Dewi Ayu menamai anak keempatnya dengan nama “Cantik”.

Sayangnya, Dewi Ayu meninggal setelah melahirkan Cantik. Akan tetapi, Dewi Ayu akan bangkit dari kubur 21 tahun kemudian untuk menguak tragedi keluarga yang terjadi sejak akhir masa kolonial.

12. Pulang – Leila S. Chudori

Buku Pulang – Leila S. Chudori.

Seorang eksil politik Indonesia bernama Dimas Suryo bertemu dengan seorang mahasiswa bernama Vivienne Deveraux yang berpartisipasi dalam gerakan mahasiswa melawan pemerintah Prancis.

Dimas juga mendengar kabar dari Jakarta bahwa sahabatnya, Hananto Prawiro, tewas setelah ditangkap tentara.

Dimas bersama kawan-kawannya di Prancis sedang berusaha mengelola Restorasi Tanah Air. Mereka dikejar oleh rasa bersalah karena teman-teman yang berada di Indonesia sudah berjatuhan dalam perburuan 30 September.

Ditambah lagi, Surti Anandari, istri Hananto Prawiro, bersama anak-anaknya menjadi bulan-bulanan interogasi tentara.

Bertahun-tahun kemudian, Lintang, anak dari Vivienne dan Dimas, berhasil kembali ke Indonesia untuk merekam pengalaman keluarga korban tragedi 30 September. Lintang juga akan menjadi saksi kerusuhan Mei 1998 dan jatuhnya Presiden.

Reporter: Siti Halima Duwila

300×600
728×90 Ads