TERNATE (kalesang) – Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara terus mendorong pengelolaan sampah berbasis partisipatif hingga ke tingkat kelurahan dengan melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis.
Pada kesempatan itu, Pemkot Ternate melalui Bappelitbangda Kota Ternate mendatangkan Supardi dan Nugraha Wijayanto pengelola TPS3R dari Kabupaten Malang sebagai pemateri.
Kepala Bappelitbangda Kota Ternate, Rizal Marsaoly menyampaikan, kegiatan sosialisasi tersebut dilakukan selama tiga hari dengan melibatkan para lurah, camat, dan juga petugas armada roda tiga.
Di samping itu, lanjutnya, pihaknya juga mengundang Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan PKK Kota Ternate dengan peran bank sampahnya.
Adapun tujuan sosialisasi dan bimbingan teknis ini, Rizal menyampaikan, dilakukan dikarenakan penanganan sampah sudah masuk tahapan teknis, artinya lebih memperkuat bagaimana pola angkut sampah.
Dengan demikian, kata Rizal, ke depan para lurah diharapkan memiliki peran penting dalam mendukung pengelolaan sampah berbasis partisipatif di Kota Ternate.
“Sekarang ini yang kita perlu perkuat adalah bagaimana pola angkut yang harus diselesaikan di tingkat RT sampai masuk ke trans depo hingga ke TPA, dengan memanfaatkan perangkat yang ada seperti dump truk, armada maupun perangkat lainnya.” Kata Rizal, Rabu (29/11/2023).
Untuk mencapai Ternate bersih dalam 2 sampai 3 tahun ke depan, dia menambahkan, dibutuhkan road map atau peta jalan dalam penanganan pengelolaan sampah tersebut.
“Saya berharap para lurah punya peran penting dari hulu sampai ke hilir. Ada satu sinergi yang harus terukur, misalnya pagi itu mau angkut sampah jam berapa? Ini sudah tersosialisasikan di RT atau belum? Ini yang harus dioptimalkan.” Bebernya.
Sebenarnya, kata Rizal, sosialisasi dan bimbingan teknis dilakukan lebih kepada evaluasi, dimana dengan adanya penambahan armada roda tiga bagaimana pengaruh volume sampah di lapangan.
“Mungkin berpengaruh, tapi belum signifikan. Maka dengan adanya pendampingan dari Kabupaten Malang minimal ada perkembangan di lapangan. Jika ada lurah yang tidak serius, lurahnya dievaluasi.” Tegasnya.
Sementara Ketua KSMTPS3R Mulyo Agung Kabupaten Malang Bersatu, Supardi menyampaikan, dengan telah dilakukan persiapan kekuatan sarana prasarana penanganan sampah di Kota Ternate.
“Yang jelas, sedikit sulit merubah perilaku masyarakat itu sendiri. Makanya harus dielaborasikan antara masyarakat dan pemerintah untuk tetap berkomitmen.” Ujar Supardi.
Dengan demikian, lanjutnya, dibutuhkan komitmen lurah untuk mengawali, menciptakan dan mempertanggungjawabkan agar menyelesaikan sampah di sumbernya.
“Makanya saya kira nantinya komitmen seorang lurah Insya Allah bisa terciptakan masyarakat yang bersih sampah.” Tukasnya.
Reporter: Rahmat Akrim
Redaktur: Junaidi Drakel